menggerogoti tenangmu.
Aku di rumhamu
Lebih baik di belenggu, atau
mati menunggumu
aku mennggumu memberi kartu
rancu, tapi malah membebaskan
rekan-rekanku dan siap menjadi wabah baru
Ku sembunyikan lapar ku dalam saku
Tapi anak istri tak terbendung
Aku wabah mu,
Wabahmu melambai-lambai
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!