Pendakian POS ke Satu Gunung Prau
Aku merasakan beban pertamaku untuk mendaki cukup lumayan menguras energi dan sesering mungkin mengatur napas. Untung, aku sering olahraga walaupun hanya lari kecil dan bersepeda. Jadi itu sudah biasa aku lakukan.Â
Jalur menuju pos satu semakin menanjak namun jalanan masih bebatuan, kemudian teman kami, Aldian sudah kelihatan kelelahan dan akhirnya tumbang. Semua makanan yang dimakan keluar semua. Akhirnya kami sampai pos satu, tas Aldian pun aku bawa sampai pos satu.Â
Di Pos satu kami mulai merebus teh dan kopi serta tolak angin untuk menghangatkan tubuh aldian. Sejak di basecamp udara pegunungan Dieng-Wonosobo memamg sangat dingin. Kira-kira 17°C dibawah sedangkan di puncak katanya bisa sampai 10°. Setelah Aldian kelihatan membaik, kita mulai lagi perjalanan menuju pos berikutnya.
Menuju POS 2
Selama perjalanan menuju pos kedua ini tidak banyak hal yang kami temukan. Aldian juga sudah terbiasa dengan jalur pendakian, dia sudah mulai mengatur napasnya. Sesekali kami berhenti dibeberapa tempat pemberhentian untuk meredakan lelah sejenak. Kami juga mengunjungi warung dan sedikit membeli jajanan gorengan hangat.Â
Nampak keindahan kawasan Dieng-Prau dari atas, ramah tamah warganya kelihatan dari atas. Sampai di Pos 2 dan hari sudah gelap. Kami memutuskan untuk menunggu sampai adzan selesai. Semua mempersiapkan lampu untuk penerangan jalan. Kami bersyukur malam itu tidak hujan sedikitpun menemani perjalanan kami.
Dari POS Dua ke POS 3, POS terakhir.