Mohon tunggu...
Irfan Suparman
Irfan Suparman Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate of International Law

Seorang lulusan Hukum yang hobi membaca dan menulis. Topik yang biasa ditulis biasanya tentang Hukum, Politik, Ekonomi, Sains, Filsafat, Seni dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Represi 2090

28 Mei 2020   14:35 Diperbarui: 28 Mei 2020   14:29 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertengkaran antara PIPUK, PIAK dengan AMTSM membuat suasana kantin gaduh, api berkobaran dan teriakan pedagang kantin pun tidak bisa melerai semua keributan itu. Jumlah AMTSM lebih banyak dari PIPUK dan PIAK. Akhirnya satpam kampus memnggil Polisi untuk menghentikan keributan. Belum aksi besar-besaran saja sudah kacaunya demikian. Apalagi sudah aksi besar-besaran. Aku berhasil kabur ketika polisi datang.

Sampai di Apartemen aku pukul  23.00 WIB, dan mendapati kabar bahwa Apunk ditangkap karena melakukan provokasi, dan Kpunk juga ditangkap karena memimpin gerakan yang bertentangan dengan kemanusiaan menurut pemerintah. Namun, PIPUK dan PIAK berhasil bebas dari hukum karena melakukan pembelaan dengan alasan bertahan. Setelah ditelusuri PIPUK dan PIAK mendapat backingan dari Polisi.

Sebagaian dari AMTSM sempat dipukul oleh polisi. Setelah mendapat kabar dari Kpunk, bahwa lusa adalah insureksi. Hari yang menyebalkan akan adalagi, sekarang saatnya mandi. Aku mandi dengan disinfektan. Sambil mandi, musik klasik dari Frederic Chopin aku putar agar dapat menghantarkan aku pada kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun