Mohon tunggu...
Irfan Rafi Maulana
Irfan Rafi Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Airlangga

Irfan is an individual who has a high passion and deep interest in the field of scientific writing, papers, journals, news, English article writing, and presentation skills. He really loves to work in the social and creative community. As someone who always has an interest in learning something new, Irfan is the type of person who is easy to interact with, broad-minded, gleeful to meet new people and is always open to criticism and suggestions. Currently, he’s running on his Bachelor's Degree and working on his portfolio. As the closing statement, he still continues to make a new journey and tries to be a better Irfan for tomorrow and the next day.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Signifikansi Peran, Konsepsi, dan Logika Berpikir ASEAN dalam Menangani Problematika HAM di Myanmar Berdasarkan Kajian Kefilsafatan

4 Juni 2023   08:48 Diperbarui: 4 Juni 2023   08:56 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Harvard International Review, Harvard University 

Selaras dengan langkah logis sebelumnya, untuk yang ketiga ASEAN juga harus mampu membangun dan mengonstruksikan dialog dengan masyarakat sipil di Myanmar, serta negara anggota ASEAN lainnya dalam ranah yang lebih intim, namun tetap terbuka. 

Dialog tersebut dapat dilakukan dengan bantuan teknologi digital ataupun dengan membangun pusat komunikasi dan konsultasi langsung di Myanmar. 

Adapun yang keempat, ASEAN harus terus mengawal akan janji dari pemimpin junta militer Myanmar untuk kembali menyelenggarakan pemilu jika yang sebelumnya diindikasikan ada bentuk kecurangan, daripada melakukan kekerasan yang tak berorientasi pada HAM ini. 

Dan sebagai strategi yang terakhir, ASEAN selaku organisasi internasional harus mampu menjembatani Myanmar dengan pihak eksternal sebagai upaya untuk meyakinkan mitra dialog ASEAN serta masyarakat internasional guna mengembalikan demokratisasi di Myanmar yang cinta damai.

Dengan proyeksi strategi berbasis logika induktif di atas, ASEAN diharapkan mampu menghentikan masalah internal ini yang sampai detik ini pun masih saja menjadi momok menakutkan bagi warga Myanmar. 

Myanmar seakan tak pernah terhindarkan dari sorotan pelanggaran HAM, semenjak sebelumnya juga telah dihebohkan dengan kejahatan genosida oleh pemerintah Myanmar yang ditujukan kepada etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine Utara sebagai kelompok minoritas. 

Hal tersebut lantas menyebabkan ribuan etnis Rohingya terbunuh, hingga melakukan pengungsian ilegal secara masif ke negara tetangga, tak terkecuali Indonesia. Kendati begitu, masalah-masalah internal yang terjadi di Myanmar ini sudah sepatutnya dibantu dan diakomodasi oleh ASEAN secara universal guna menemui titik terang dan memberantas segala bentuk pelanggaran HAM yang sudah sekian waktu melanda masyarakat Myanmar. 

Ini juga sebagai konsekuensi Myanmar menjadi salah satu anggota resmi ASEAN, sehingga mau tidak mau ASEAN harus bisa mengambil sikap pada segala bentuk permasalahan yang ada di negara anggotanya. 

Sebagai penutup, dapat kita simpulkan bersama bahwa pendekatan logis dan bentuk kreativitas lain harus mulai dicari oleh ASEAN sebagai langkah nyata dalam menemukan titik terang dalam isu humanisme Myanmar ini, yang dalam hal ini juga dapat dianalisis melalui kajian logika dalam kerangka filsafat ilmu.

Referensi

Adib, Mohammad. (2015). Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun