Di tahun 1978, penggunaan lambang "Capitoline Wolf" dalam logo AS Roma dilarang. Pemerintah kota tidak memberikan izin penggunaan lambang serigala betina yang juga jadi lambang legenda kota Roma itu didaftarkan sebagai merek dagang.Â
Akhirnya, Giallorossi mengubah logonya dan Piero Gratton adalah sosok yang ditugaskan untuk merancang logo baru itu.
Pada 19 Juli 1978, Roma memperkenalkan logo barunya. Logo tersebut bergambar kepala serigala yang dijuluki "Lupetto" yang berarti seekor serigala kecil. Dikelilingi garis kuning dan merah, "Lupetto" jadi karya puncak Gratton untuk AS Roma.
Setelah bekerja untuk AS Roma, Gratton direkrut Pouchain, sebuah produsen jersey kenamaan di Italia pada saat itu. Dia ditugaskan untuk mendesain logo klub-klub dimana perusahaan tersebut menjadi sponsornya, seperti Lazio, Ascoli, Cesena, Palermo, Pescara, Udinese, dan Bari.
Karya-karya Piero Gratton tak cuma bikin manajemen klub terkesan, presiden UEFA saat itu, Artemio Franchi yang juga sesama Italiano sangat terkesan dengan hasil kerja Gratton. Dia akhirnya dipercaya untuk mendesain logo dan maskot UEFA Euro 1980 dimana Italia jadi tuan rumahnya saat itu.
Setelah itu, Gratton juga dipercaya untuk mendesain ulang logo UEFA (1983). Pada tahun 1990, saat Italia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia, Piero Gratton juga ditunjuk sebagai desainer yang merancang logo turnamen sepak bola terakbar dunia itu.
Di luar industri olahraga sendiri, Piero Gratton juga bekerja sebagai desainer untuk berbagai perusahaan di Italia. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa karya yang membawa namanya tenar dan jasanya dipakai di berbagai ajang adalah rancangan Lupetto-nya untuk AS Roma.
Bila karya-karyanya kembali diperhatikan, sepintas memang sudah ketinggalan zaman. Namun, di era kiwari ini, saat "Simplicity is the key" jadi pedoman berbagai brand dalam merancang logo/merek dagang, desain-desain Piero Gratton justru terbukti visioner.Â