Imbas puncak dari beban label Artikel Utama mempengaruhi artikel berikutnya yang mau saya tulis. Karena sebelumnya sudah mendapat label Artikel Utama, alhasil saya jadi kepikiran untuk mencapai target yang sama untuk artikel berikutnya. Hal tersebut terus menghantui hingga menggangu proses menulis.
Jadi, atas dasar itulah keputusan berat harus saya buat. Alangkah baiknya saya rehat sejenak dari dunia tulis-menulis di Kompasiana ini. Sejenak berhenti dan meluangkan waktu untuk merenung. Ya, hari ini, cukup hari ini, besok nulis lagi.
Persetan dengan label Artikel Utama, headline, atau apalah. Bila ada yang tidak suka dengan pencapaian saya silakan balas dengan membuat artikel berkualitas, bukan dengan cara kabur dan tak sudi lagi mengunjungi lapak saya bahkan masa bodoh dengan saya.
Kalau pun saya punya salah ya mohon maaf. Sungguh, saya meminta maaf bila ada kompasianer yang pernah tersinggung dengan komentar saya atau artikel buatan saya. Namun, bila ada yang menganggap saya sombong karena sering mendapat label Artikel Utama, silakan protes saja ke admin Kompasiana yang memberi label itu.
Sekali lagi, saya ingin menyampaikan bahwa label Artikel Utama yang sering saya terima itu tidak membuat saya senang 100%. Yang ada justru bikin gak nyaman. Apalagi kalau ada yang komentar begini, "Lagi-lagi HL", "HL mulu nih", atau "Cie HL lagi". Bisa kan Anda berhenti meninggalkan komentar seperti itu di lapak saya?
@IrfanPras
***
foto: Photo by picjumbo.com from Pexels
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H