Liga Turki atau Super Lig Turki pernah jadi salah satu liga terpandang di Eropa. Dulu, banyak pesepakbola bertalenta yang mekar dari sana. Namun, selama hampir sekedake terakhir, Super Lig seperti hanya jadi tempat pesepakbola uzur mencari nafkah.
Secara prestasi, pamor Super Lig Turki memang kalah bila dibandingkan dengan liga-liga negara top Eropa seperti Italia, Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, bahkan Belanda. Namun, secara passion, suporter sepak bola di Turki adalah salah satu suporter paling fanatik di dunia.
Turk Telecom Arena, markas Galatasaray tercatat di Guinnes World Records sejak 2011 lalu sebagai stadion paling berisik di dunia. Kala itu, sorak-sorai suporter Galatasaray menimbulkan gemuruh hingga 131,76 desibel atau setara dengan dentuman meriam.
Akan tetapi, kembali lagi soal pamor. Walaupun punya suporter yang sangat gila bola, liga Turki bukanlah salah satu liga terbaik di dunia. Di peringkat koefisien UEFA, Super Lig hanya menempati peringkat ke-13. Sementara di peringkat liga terbaik dunia versi IFFHS, Turki bertengger di posisi ke-26, lebih rendah dari liga Korea (20) dan Israel (13).
Kondisi dan pamor Super Lig Turki memang berbanding terbalik bila dibandingkan dengan gairah suporternya. Namun, kondisi itu bisa saja berubah mulai awal tahun ini. Di bursa transfer musim dingin ini, pecinta bola di Turki dibuat heboh dengan bergabungnya Mesut Ozil ke salah satu kontestan Super Lig, Fenerbahce.
Melansir dari transfermarkt, Mesut Ozil resmi pindah dari Arsenal ke Fenerbahce per 25 Januari lalu. Gelandang 32 tahun berpaspor Jerman dan berdarah Turki itu pindah secara gratis ke Fenerbance setelah hampir 8 tahun membela Arsenal.
Sejak foto Ozil dan Erdogan mencuat beberapa pekan sebelum Piala Dunia 2018 bergulir, nama Mesut Ozil bak seorang buronan interpol. Setiap gerak-geriknya, kicauannya di twitter, dan postingannya di instagram terus diawasi dan hampir pasti jadi bahan berita.
Ironisnya, Ozil akhirnya mundur dari timnas Jerman usai mendapat berbagai kecaman akibat foto bersama Erdogan itu. Kondisinya di Arsenal malah lebih parah. Performa Ozil inkonsisten dan tiap kali dirinya main underperform, Ozil langsung dicibir fansnya sendiri.
Sayangnya, akibat hal tersebut, nama Mesut Ozil dicekal di China. Buntut lainnya, China juga menghapus nama Ozil dari game Pro Evolution Soccer (PES) dan FIFA. Namun, walau mendapat berbagai kecaman dan pencekalan, masih banyak penggemar yang mendukung Ozil dan salah satu dukungan terbesar tentu saja datang dari Turki.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!