Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Bersyukur dan Rendah Hati dari Kelembutan Syekh Ali Jaber

15 Januari 2021   19:09 Diperbarui: 15 Januari 2021   19:16 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syekh Ali Jaber, 1976-2021(KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Sampai akhirnya Allah SWT memperlihatkan wajah asli Syekh Ali Jaber saat terjadi penusukan kepada beliau. Syekh Ali ditusuk oleh seorang pemuda berinisial AA di bagian bahu kanan saat beliau mengisi kajian di Lampung, Minggu 13 September 2020.

Pasca insiden itu, jemaah langsung meringkus AA. Melihat itu, Syekh Ali Jaber justru melerai dan menyelamatkan si pemuda dari amukan jemaah dengan kondisi pisau yang masih menancap di bahunya.

Insiden itu viral dan banyak pihak yang menduga-duga bahkan membuat teori konspirasi. Namun, melalui insiden tersebut Allah memperlihatkan kepada masyarakat Indonesia bagaimana akhlaq seorang Syekh Ali Jaber. Beliau memaafkan AA dan malah meminta maaf kepadanya.

"Di hari pertama sejak kejadian, kamu sudah saya maafkan."

"Saya minta maaf mungkin saya tidak bisa di saat yang pas mendahului jamaah untuk menjagamu untuk tidak disakiti."

Sayangnya, keteduhan, kelembutan, akhlaq, dan dakwah Syekh Ali Jaber kini hanya bisa kita nikmati dari rekaman video. Kamis (14/1) kemarin, di usia 44 tahun, Syekh Ali Jaber meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama 19 hari di ruang ICU Rumah Sakit Yarsi.

Sebelumnya, per 29 Desember 2020, Ali Saleh Mohammed Ali Jaber diketahui positif Covid-19. Sebetulnya, kondisi Syekh Ali sempat dikabarkan membaik, bahkan sebelum meninggal sudah dinyatakan negatif Covid-19.

"Alhamdulillah inalilah subhanallah. Enggak menyangka. Padahal sudah sering swab berkali-kali dan (hasilnya) selalu negatif. Beberapa hari lalu awal langkah mulai panas, kemudian batuk. Saya rasa panas biasa-biasa saja," ujar Syekh Ali Jaber saat mengumumkan dirinya positif Covid-19.

Bagi saya pribadi, saya sebetulnya mengharapkan Syekh Ali sembuh dari Covid-19 dan sehat kembali. Saya membayangkan, Syekh Ali Jaber akan berdiri di garis depan untuk menyadarkan umat akan pentingnya prokes, apalagi saat pandemi Covid-19 makin parah seperti sekarang ini. Kalau beliau yang matur, pasti mempan!

Sayang, manusia hanya bisa berharap yang terbaik, tapi keputusan terbaik tetap milik Allah SWT. Ternyata, Allah SWT punya rencana yang jauh lebih baik untuk Syekh Ali Jaber. 

Indonesia kehilangan ulama kharismatik. Bagi saya, Syekh Ali Jaber adalah berkah yang Allah turunkan untuk Indonesia. Bayangkan saja, beliau asli dari Madinah, sudah mapan pula di sana. Saat ada sebagian orang yang bercita-cita tinggal di Madinah, Syekh Ali justru hijrah ke Indonesia dan sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada 2012 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun