Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hujan dan Orang Berkacamata, Sebuah Perkara yang Sulit Akur

5 Januari 2021   20:06 Diperbarui: 5 Januari 2021   20:16 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kondisi kacamata setelah diguyur hujan. | foto: cosmopolitan.co.id

Hanya saja, saya agak ragu dengan solusi ini. OK, embun memang bisa dicegah, tapi saat hujan mengguyur, tetap saja airnya membasahi kaca helm dan itupun sudah cukup mengganggu visibilitas orang berkacamata. Betul tidak?

Solusi lain saya temukan di laman cnnindonesia.com. Menurut Jusri Pulubuhu dari Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, pengendara berkacamata disarankan memakai google, sebuah kacamata berukuran besar untuk melapisi kacamatanya. Selain itu, menggunakan lensa kontak (softlens) bisa jadi alternatif solusi bagi pengendara yang penghilatannya terganggu.

Begini ya Pak Jusri yang terhormat, memakai tambahan google jelas akan memberatkan mata dan kepala kami. Menggunakan kacamata seharian penuh saja bisa bikin pusing lho pak.

Lalu, untuk lensa kontak, tidak semua orang cocok memakai lensa kontak. Perawatan lensa kontak juga lebih repot dan butuh ketelatenan serta disiplin tinggi. Menariknya, di laman alodokter.com, saya menemukan salah satu saran bagi pengguna lensa kontak, yaitu,

"Usahakan agar lensa kontak Anda tidak terkena air."

Nah, ternyata pengguna lensa kontak dibikin lebih repot saat hujan turun ya? Hehe.

Sudahlah, solusi terbaik bagi pengendara berkacamata saat hujan turun adalah menepi saja. Sabar. Apalagi jika hujan turun dengan lebat, duh, berhenti saja deh daripada nyawa jadi taruhannya. Kalau Anda yang bermata normal, mungkin masih berani melanjutkan perjalanan ya?

O ya. Katanya ada produk kacamata water repellent yang tidak bisa basah. Masalahnya, harganya mahal bung. Dan lagi, percuma juga digunakan saat hujan turun, lensanya tetap kena hujan.

Memakai kacamata itu seksi, tapi ada tantangannya

Ilustrasi pandangan orang berkacamata saat hujan. | foto: brightside.me
Ilustrasi pandangan orang berkacamata saat hujan. | foto: brightside.me
Jauh sebelum hujan membuat orang berkacamata repot lap sana lap sini, kami yang berkacamata sudah lebih dulu dibikin repot oleh stigma dari masyarakat. Anak berkacamata sering kali dianggap anak pintar.

Waduh, tidak semua orang berkacamata itu pintar lo. Sebagian besar dari kami justru terpaksa memakai kacamata minus karena kebiasaan buruk saat membaca atau menatap layar TV, monitor, HP, dan sebagainya.

Ada lagi yang menganggap kalau orang berkacamata itu cupu. Kalau ada yang bilang begini kepada saya, ayo kita adu pukul saja! Justru, pengguna kacamata itu seksi kan? Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun