O ya, hampir lupa. Jangan lupa share artikel Anda di media sosial! Itu rahasia dapur tulis saya. Mungkin gegara itu juga saya jadi punya asumsi begini.
Walau sudah diakui kompasiana dengan "centang biru", 58 artikel berlabel headline, 101 artikel belabel pilihan, dan dibantu share di media sosial pribadi, tetapi jumlah pembaca saya masih saja sedikit. Miris! Ironis! Sakit saudara-saudara. Â
Jumlah poin juga sedikit. Mendapat tempat di konten terpupuler dan nilai tertinggi juga sangat, sangat, dan sangat jarang. Ajaib kalau tulisan pemuda receh ini tembus ke sana.
Akan tetapi, hampir tiap kali artikel saya jadi Headline, dua orang ngeselin ini selalu setia ngecengin saya di twitter dengan komentar, "HL mulu nih". Dua orang itu adalah Mas Deddy Husein Suryanto dan Mas Guru idola wali murid, Ozy V. Alandika.
Hampir tiap hari pasti komentar begitu tiap ada artikel saya yang HL. Gemes! Padahal yang dapat penghargaan dari kompasiana di acara kompasianival kemarin kan mereka berdua tho!
Asem tenan mereka berdua. Iya, Anda yang bernama Deddy Husein Suryanto dan wabil khusus Ozy V. Alandika. Sukanya merendah, tapi ada niat terselebung untuk ngece. Tak tunggu klarifikasinya lho, haha.
Sebetulnya, saya tak mau berbangga apalagi jumawa dengan pencapaian yang berjumlah 58 itu. Toh masih banyak kompasianer lain yang pencapaiannya jauh lebih banyak dari saya. Ya kan?Â
Mencapai 58 artikel utama juga toh gaada artinya. Walau dapat pengakuan sebanyak itu, saya baru dapat K-Rewards 3 kali dan kalau diakumulasikan juga jumlahnya masih ratusan ribu. Dikit lah pokoknya, buat bayar kos saja masih kurang. Masih miskin kan?
Makanya, buat Anda yang pengin centang biru tidak usah ngotot-ngotot. Tidak menjamin! Artikel Anda berlabel Artikel Utama juga tak jadi jaminan Anda dikenal banyak orang. Saya sudah membuktikannya kok. Â Â
Percaya atau tidak, jumlah follower saya juga masih sedikit. Dapat nilai dari 30 kompasianer itu sebuah keajaiban lho buat saya. Mungkin itu juga yang membuat artikel saya masih sedikit pembacanya, di samping saya yang memang berinteraksi ala kadarnya, hehe.
Pesan saya si, jangan kejar label. Kalau sejak niat, perencanaan, proses, dan eksekusi penulisannya benar, mendapat label pilihan sampai artikel utama itu perkara mudah. Gak percaya? Coba saja dulu, bung!Â
Satu fakta lagi sebelum menutup atikel yang jadinya malah panjang ini, sebagian artikel saya justru lebih diapresiasi di luar kompasiana. Sebuah ironi atau kebanggan ya?