Catatan tekel sukses para pemain Wolfsberger juga impresif. Namun, semua kedisiplinan dan gaya main keras tersebut punya konsekuensi, yaitu Wolfsberger jadi salah satu tim yang paling banyak menerima kartu kuning.
Walaupun sudah dipaksa bekerja ekstra keras dan kalah penguasaan bola dari lawan-lawannya, nyatanya Wolfsberger masih bisa membuat tendangan tepat sasaran. Seperti pada laga terakhir babak grup melawan Feyenoord, Wolfsberger hanya mengusai bola 33%, tapi bisa melancarkan 12 shots dan 4 shots on target jauh mengungguli Feyenoord yang hanya bisa bikin 7 shots dan 3 shots on target.
Kebiasaan Wolfsberger untuk menciptakan peluang adalah menumpuk 3-4 pemain di dalam kotak penalti lawan dengan ditopang 2 gelandang yang siap menyuplai dari lini kedua. Efektif dan menghukum kesalahan lawan adalah senjata utamanya.
Harga Skuad Wolfsberger AC Lebih Murah dari Gaji Mesut Ozil
Sebelum menutup ulasan yang kepanjangan ini, Anda harus tahu sebuah fakta mencengangkan. Anda tahu berapa nilai valuasi skuad utama Wolfsberger?
Jangan kaget ya, hanya 13,75 juta euro untuk 24 pemain utama! Begitu kata transfermarkt. Kalau dibanding klub Indonesia ya besar, tapi menurut takaran klub eropa ya kecil.
Nilai 24 pemain utama Wolfsberger AC bahkan kalah dengan harga pasaran Jesse Lingard (14 juta euro), tak sampai seperempat harga transfer Romelu Lukaku ke Inter (74 juta euro), dan masih tak bisa menyalip gaji buta Mesut Ozil di Arsenal (+- 18,2 juta euro per tahun).
Tanpa kepo, kita sudah paham kalau perbandingan harga skuad Wolfsberger dengan lawannya di babak 32 besar Liga Europa, Tottenham Hotspur bagaikan bumi dan langit ketujuh. 29 pemain utama Spurs punya harga total 738,55 juta euro!
Wolfsberger, tim musafir di Liga Europa
Selama berlaga di Liga Europa musim ini, RZ Pellets WAC bermarkas di Stadion Woerthersee yang terletak di kota Klagenfurt, ibukota negara bagian Carinthia. Penyebabnya, stadion mereka tak memenuhi standar UEFA. Seperti kebanyakan stadion klub Indonesia yang sering tak lolos verifikasi kan?
Stadion Woerthersee adalah stadion yang pernah viral beberapa waktu lalu karena dijadikan hutan sementara oleh seniman bernama, Klaus Littmann. Littmann membuat instalasi seni tersebut dengan menancapkan 300 pohon di lapangan bola untuk mengkampanyekan peringatan perubahan iklim.
2 kemenangan away itu bahkan didapat dari 2 mantan juara UEFA Cup, yaitu Feyenoord dan CSKA Moscow. CSKA dikalahkan sekali dan ditahan imbang di kandang, sementara khusus Feyenoord dipermalukan 2 kali.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!