Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenal Wolfsberger AC, Serigala Austria, Kuda Hitam Babak 32 Besar Liga Europa

15 Desember 2020   07:36 Diperbarui: 17 Desember 2020   03:40 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Pemain andalan Wolfsberger AC di ajang Liga Europa. | foto: Dokumen Pribadi

Catatan tekel sukses para pemain Wolfsberger juga impresif. Namun, semua kedisiplinan dan gaya main keras tersebut punya konsekuensi, yaitu Wolfsberger jadi salah satu tim yang paling banyak menerima kartu kuning.

Walaupun sudah dipaksa bekerja ekstra keras dan kalah penguasaan bola dari lawan-lawannya, nyatanya Wolfsberger masih bisa membuat tendangan tepat sasaran. Seperti pada laga terakhir babak grup melawan Feyenoord, Wolfsberger hanya mengusai bola 33%, tapi bisa melancarkan 12 shots dan 4 shots on target jauh mengungguli Feyenoord yang hanya bisa bikin 7 shots dan 3 shots on target.

Kebiasaan Wolfsberger untuk menciptakan peluang adalah menumpuk 3-4 pemain di dalam kotak penalti lawan dengan ditopang 2 gelandang yang siap menyuplai dari lini kedua. Efektif dan menghukum kesalahan lawan adalah senjata utamanya.

Harga Skuad Wolfsberger AC Lebih Murah dari Gaji Mesut Ozil

Sebelum menutup ulasan yang kepanjangan ini, Anda harus tahu sebuah fakta mencengangkan. Anda tahu berapa nilai valuasi skuad utama Wolfsberger?

Jangan kaget ya, hanya 13,75 juta euro untuk 24 pemain utama! Begitu kata transfermarkt. Kalau dibanding klub Indonesia ya besar, tapi menurut takaran klub eropa ya kecil.

Nilai 24 pemain utama Wolfsberger AC bahkan kalah dengan harga pasaran Jesse Lingard (14 juta euro), tak sampai seperempat harga transfer Romelu Lukaku ke Inter (74 juta euro), dan masih tak bisa menyalip gaji buta Mesut Ozil di Arsenal (+- 18,2 juta euro per tahun).

Tanpa kepo, kita sudah paham kalau perbandingan harga skuad Wolfsberger dengan lawannya di babak 32 besar Liga Europa, Tottenham Hotspur bagaikan bumi dan langit ketujuh. 29 pemain utama Spurs punya harga total 738,55 juta euro!

Wolfsberger, tim musafir di Liga Europa

Selama berlaga di Liga Europa musim ini, RZ Pellets WAC bermarkas di Stadion Woerthersee yang terletak di kota Klagenfurt, ibukota negara bagian Carinthia. Penyebabnya, stadion mereka tak memenuhi standar UEFA. Seperti kebanyakan stadion klub Indonesia yang sering tak lolos verifikasi kan?

Stadion Woerthersee adalah stadion yang pernah viral beberapa waktu lalu karena dijadikan hutan sementara oleh seniman bernama, Klaus Littmann. Littmann membuat instalasi seni tersebut dengan menancapkan 300 pohon di lapangan bola untuk mengkampanyekan peringatan perubahan iklim.

Pemandangan Stadion Woerthersee saat dijadikan hutan sementara selama beberapa waktu di tahun 2019. Stadion Woerthersee akan jadi kandang sementara Wolfsberger untuk menjamu Tottenham di babak 32 besar Liga Europa. | foto: domusweb.it
Pemandangan Stadion Woerthersee saat dijadikan hutan sementara selama beberapa waktu di tahun 2019. Stadion Woerthersee akan jadi kandang sementara Wolfsberger untuk menjamu Tottenham di babak 32 besar Liga Europa. | foto: domusweb.it
Bertindak sebagai tim musafir membuat mental Wolfsberger terlatih ketika berlaga tidak di stadionnya sendiri. Tercatat, Wolfsberger meraih 10 poin hasil 3 kemenangan dan 1 hasil imbang di babak grup Liga Europa 2020/2021. Menariknya, 2 dari 3 kemenangan di raih di laga away.

2 kemenangan away itu bahkan didapat dari 2 mantan juara UEFA Cup, yaitu Feyenoord dan CSKA Moscow. CSKA dikalahkan sekali dan ditahan imbang di kandang, sementara khusus Feyenoord dipermalukan 2 kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun