Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jawab Kepercayaan Milan, Jens Petter Hauge Mulai Unjuk Gigi

5 Desember 2020   08:14 Diperbarui: 5 Desember 2020   18:21 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hauge jadi salah satu pencetak gol dalam kemenangan Milan atas Celtic di Liga Europa 2020/2021. | foto: Twitter @acmilan

AC Milan menjalani start buruk melawan Glasgow Celtic di San Siro dalam lanjutan macthday 5 babak grup Liga Europa 2020/2021. Padahal, ini adalah laga debut Stefano Pioli setelah dinyatakan negatif Covid-19.   

Meladeni tamu dari Skotlandia, Milan seperti hilang arah. Selama 20 menit pertama, permainan Hakan Calhanoglu dkk tidak jelas. Alhasil, Celtic dengan leluasa mengendalikan permainan dan menekan Milan secara intensif.

Ada 2 perubahan besar yang dilakukan Pioli. Pelatih berkepala plontos itu memainkan Matteo Gabbia demi mengistirahatkan Alessio Romagnoli. Ismael Bennacer juga diistiratkan dan posisinya ditempati Rade Krunic.

Nyatanya, rotasi itu berakibat fatal. Menit ke-7, Krunic membuat kesalahan saat menerima umpan datar Gianluigi Donnarumma. Bola lantas direbut Tom Rogic yang dengan mudah membobol gawang Milan.

Pada menit ke-11, Simon Kjaer ditarik keluar karena cedera. Romagnoli yang awalnya diistirahatkan terpaksa tampil. Namun, bukannya makin solid, gawang Milan malah kembali bobol di menit ke-14 oleh gol Odsonne Edouard.

Sungguh 20 menit pertama yang buruk. Peluang pertama buat Milan baru tercipta di menit ke-24 setelah Ante Rebic dilanggar di depan kotak penalti Celtic. Hakan Calhanoglu yang jadi eksekutor free kick dengan mulus membobol gawang Celtic, 1-2.

Setelah gol itu, barulah Milan bermain lebih lepas. Kesalahan umpan berangsur berkurang. Tekanan ke pertahanan Celtic akhirnya membuahkan hasil lagi di menit ke-26.

Samu Castillejo menjadi penyama kedudukan setelah sepakan kaki kirinya setelah menerima umpan dari sisi kiri tak bisa dihalau kiper Celtic. Hingga babak pertama usai, gol Samu itu jadi penutup skor babak pertama.

Di awal babak kedua, Pioli mengganti Krunic dengan Tonali. Aliran permainan kembali jadi milik Milan. Sejak menit pertama paruh kedua, rossoneri menguasai bola.

5 menit babak kedua, Jens Petter Hauge membuat Milan berbalik unggul. Aksi solo run-nya di sisi kanan pertahanan Celtic membuahkan gol spektakuler.

Proses gol Jens Petter Hauge ke gawang Celtic. Bitton yang coba halau sepakan Hauge justru kena kolong. | foto: Twitter @SavageFootballl
Proses gol Jens Petter Hauge ke gawang Celtic. Bitton yang coba halau sepakan Hauge justru kena kolong. | foto: Twitter @SavageFootballl
Winger 21 tahun itu mengecoh 3 pemain Celtic sebelum melepas sepakan mendatar ke arah tiang jauh. Lesakan Hauge yang melewati kolong salah satu bek Celtic itu membuat kiper Celtic tak berdaya.

Jens Petter Hauge jadi aktor penting AC Milan di laga ini. Menit ke-82, Hauge kembali melakukan aksi olah bola ciamik di sisi kanan pertahanan Celtic. Bergerak menusuk hingga kotak penalti, Hauge memberi umpan kepada Brahim Diaz yang sukses mengubah skor menjadi 4-2.

Proses asis Hauge ke Diaz. | foto: Twitter @SavageFootballl
Proses asis Hauge ke Diaz. | foto: Twitter @SavageFootballl
Hingga peluit akhir ditiup, skor tidak berubah. AC Milan sukses melakukan comeback manis di laga itu dan Man of The Match-nya siapa lagi kalau bukan Jens Petter Hauge.

Berkat kontribusi gol Hauge ke gawang Celtic dalam kemenangan 4-2 itu, kini Milan juga memastikan diri lolos ke babak 32 besar Liga Europa.

Hauge, Efektif dan Mulai Unjuk Gigi

FotMob memberi Jens Petter Hauge rating 8.6. Sementara whosocred memberi rating 9.04. Bermain hingga full time, Hauge menampilkan permainan solid.

Di laga itu, Hauge membuat 1 gol dan 1 asis. Selama 90 menit, pemuda 21 tahun asal Norwegia itu membuat 59 sentuhan, 3 dribble sukses, 27 umpan dengan akurasi 73%, memenangi 8 duel, membuat 3 tekel dengan akurasi 100%, dan membuat 4 peluang (terbanyak di laga itu).

Atas dasar statistik itu, wajar bila rekan Erling Haaland itu dianugerahi Man of The Match. Menariknya, ini adalah gol kedua Hauge buat Milan di babak grup Liga Europa dan gol pertamanya juga ia cetak saat melawan Celtic di pertandingan pertama.

Hauge mencetak gol debut untuk Milan pada 22 Oktober 2020. Hauge yang baru masuk di menit ke-79 berhasil menyumbang 1 gol dalam kemenangan 3-1 Milan atas tuan tumah Celtic di laga 1 babak grup Liga Europa.

Sebulan berselang, Hauge mencetak gol debutnya di ajang Serie A dengan seragam merah-hitam Italia. Lagi-lagi, Hauge mencetak gol sebagai pemain pengganti di laga away vs Napoli.

Gol debutnya saat melawan Napoli terasa spesial. Hauge menerima umpan terobosan dari Bennacer lalu men-step over Manolas sebelum melepas sepakan melambung di atas kepala kiper Napoli.

Gol debut Hauge di Serie A dicetak ke gawang Napoli kawalan kiper Alex Meret. | foto: AP/Spada/LaPresse via CNN
Gol debut Hauge di Serie A dicetak ke gawang Napoli kawalan kiper Alex Meret. | foto: AP/Spada/LaPresse via CNN
Jens Petter Hauge dibeli dari Bodo/Glimt pada 1 Oktober 2020 dengan mahar 5 juta euro saja. Transfer ini terjadi hanya beberapa saat setelah Hauge bertemu dengan rossoneri di laga kualifikasi Liga Europa.

Kala itu, Hauge berhasil membuat impresi bagus manajemen Milan. Hauge tampil sangat bagus saat melawan Milan dengan olah bola ciamik yang kerap merepotkan lini belakang Milan. Winger 21 tahun itu juga membuat 1 gol lewat tendangan kaki kiri kerasnya dari luar kotak penalti yang membuat Gigio Donnarumma hanya bisa terdiam.

Sebetulnya, pada awalnya Hauge cukup galau dengan keputusannya pergi ke Milan. Sebab, Ia punya kesempatan besar untuk mencicipi juara Liga Primer Norwegia untuk kali pertama bagi Bodo/Glimt.

Akan tetapi, sepertinya keputusannya untuk mengambil tawaran dari Milan sangatlah tepat. Kini, sobat karib Erling Haaland di timnas Norwegia itu mulai unjuk gigi dengan jersey bernomor punggung 15.

Di Serie A, Hauge sudah mencatat 4 penampilan dan membuat 1 gol. Menariknya, Hauge baru mencatat menit bermain selama 51 menit di ajang Serie A bersama Milan. Dia memang baru bermain bagi rossoneri di liga dengan status pemain pengganti.

Sementara itu, untuk di Liga Europa sendiri, sepertinya memang jadi taman bermain Jens Petter Hauge. Hauge tampil sebanyak 4 kali dengan 2 penampilannya sebagai starter dan mencatat menit bermain selama 191 menit.

Seperti yang sudah kita ketahui, Hauge sudah membuat 2 gol dan 1 asis bagi Milan di Liga Europa. Menurut catatan FotMob, Hauge yang berkaki kidal sudah mencetak dengan kaki kanan (1 kali) dan kaki kiri (2 kali).

Masih dari FotMob, akurasi tendangan ke arah gawang Jens Petter Hauge adalah 100%. Artinya, sejauh ini semua sepakannya ke gawang lawan berujung gol. Sangat efektif kan?

Hauge yang lebih kerap masuk sebagai pemain pengganti juga sudah membuat 6 umpan kunci, 2 di Serie A dan 4 di Liga Europa. Akurasi umpannya juga tinggi, 88% di Serie A dan 73% di Liga Europa. Sebagai winger, dia juga kerap menampilkan dribble menawannya.

Akan tetapi, yang paling menarik adalah catatan kontribusinya dalam sistem bertahan Milan. Nyatanya, Hauge punya catatan bagus dalam melakukan tekel. Akurasi tekelnya sama seperti akurasi tendangannya ke arah gawang lawan, yaitu 100%.

Hauge sejauh ini juga sudah membuat 1 intersep, 2 clearances, dan 1 kali memblok tendangan lawan. Sungguh capaian bagus bagi pemain yang tugas utamanya mengacak-acak pertahanan lawan.

Berkat penampilan apik yang diperlihatkan Hauge, Milan tak salah merekrut winger yang baru debut untuk timnas senior Norwegia pada 11 Oktober lalu. Bahkan Milan beruntung karena mendapat jasanya dengan harga 5 juta euro saja.

Hauge yang mulai unjuk gigi jelas membuat Pioli senang. Sekarang, Pioli akan makin pusing dengan starter di posisi sayap kiri. Milan sebelumnya mengandalkan Leao dan Rebic di posisi itu.

Dengan hadirnya Hauge yang efektif, Milan jadi punya banyak opsi yang tentunya bagus untuk tim. Bagi Hauge sendiri, gol yang ia buat kontra Celtic makin membuatnya percaya diri akan performanya.

"Hauge baru-baru ini bergabung dengan kami, dia masih memiliki beberapa kesulitan dengan bahasa, beberapa posisi di lapangan baginya mungkin agak aneh tetapi dia masih bisa berkembang. "Gol Hauge? Hauge mencetak gol yang bagus, saya senang karena dia memahami cara bermain.", ujar Pioli dalam press conference usai laga Milan vs Celtic.

"Ini adalah malam yang baik untuk tim dan juga untuk saya sendiri. Hal terpenting adalah kami menang. Kami senang, kami bermain untuk satu sama lain, kami saling membantu, kami seperti keluarga besar.", kata Hauge kepad Sky Sports Italia.

Kini PR Hauge adalah segera menyatu dengan tim. Diketahui, Hauge masih kesulitan dalam hal bahasa. Kalau dia sudah lancar berbahasa Italia, penulis yakin performa Hauge dan adaptasinya akan lebih baik.

"Saya banyak bekerja dengan guru bahasa Italia saya, saya berharap dapat berbicara lebih baik segera. Saya sedang bekerja untuk menjadi lebih baik."

Semoga saja Hauge makin banyak dapat kesempatan tampil. Semoga saja akan ada lebih banyak gol Jens Petter Hauge untuk Milan. 

Sekian. Salam bola.

@IrfanPras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun