AC Milan menjalani start buruk melawan Glasgow Celtic di San Siro dalam lanjutan macthday 5 babak grup Liga Europa 2020/2021. Padahal, ini adalah laga debut Stefano Pioli setelah dinyatakan negatif Covid-19. Â Â
Meladeni tamu dari Skotlandia, Milan seperti hilang arah. Selama 20 menit pertama, permainan Hakan Calhanoglu dkk tidak jelas. Alhasil, Celtic dengan leluasa mengendalikan permainan dan menekan Milan secara intensif.
Ada 2 perubahan besar yang dilakukan Pioli. Pelatih berkepala plontos itu memainkan Matteo Gabbia demi mengistirahatkan Alessio Romagnoli. Ismael Bennacer juga diistiratkan dan posisinya ditempati Rade Krunic.
Nyatanya, rotasi itu berakibat fatal. Menit ke-7, Krunic membuat kesalahan saat menerima umpan datar Gianluigi Donnarumma. Bola lantas direbut Tom Rogic yang dengan mudah membobol gawang Milan.
Pada menit ke-11, Simon Kjaer ditarik keluar karena cedera. Romagnoli yang awalnya diistirahatkan terpaksa tampil. Namun, bukannya makin solid, gawang Milan malah kembali bobol di menit ke-14 oleh gol Odsonne Edouard.
Sungguh 20 menit pertama yang buruk. Peluang pertama buat Milan baru tercipta di menit ke-24 setelah Ante Rebic dilanggar di depan kotak penalti Celtic. Hakan Calhanoglu yang jadi eksekutor free kick dengan mulus membobol gawang Celtic, 1-2.
Setelah gol itu, barulah Milan bermain lebih lepas. Kesalahan umpan berangsur berkurang. Tekanan ke pertahanan Celtic akhirnya membuahkan hasil lagi di menit ke-26.
Samu Castillejo menjadi penyama kedudukan setelah sepakan kaki kirinya setelah menerima umpan dari sisi kiri tak bisa dihalau kiper Celtic. Hingga babak pertama usai, gol Samu itu jadi penutup skor babak pertama.
Di awal babak kedua, Pioli mengganti Krunic dengan Tonali. Aliran permainan kembali jadi milik Milan. Sejak menit pertama paruh kedua, rossoneri menguasai bola.
5 menit babak kedua, Jens Petter Hauge membuat Milan berbalik unggul. Aksi solo run-nya di sisi kanan pertahanan Celtic membuahkan gol spektakuler.