Ngomong-ngomong soal kecelakaan di jalan raya, saya juga pernah mengalaminya. Kebetulan, akhir kisah kecelakaan saya mirip dengan kasus Daihatsu Ayla vs Honda CBR1000RR Sp yang berujung damai.
Kurang lebih dua tahun yang lalu, saya mengalami sebuah kecelakaan. Saat itu, sekitar pukul setengah 5 pagi, saya akan menuju ke stasiun dengan menumpang ojek online. Tepat sebelum sampai stasiun, kami ditabrak motor tepat dari arah berlawanan.
Saya yang membonceng di belakang sampai terpental akibat benturan keras tersebut, sementara driver ojol sampai tertindih motornya. Memang sebegitu kerasnya hantaman akibat kecelakaan tersebut.
Saya bisa bilang, kami di posisi yang benar karena berada di jalurnya. Sementara itu, si penabrak saat itu tengah mencoba menyalip sebuah mobil hingga masuk jalur berlawanan. Akibatnya, kecelakaan tak bisa dihindari.
Sang driver ojol mengalami luka-luka, tapi masih bisa berdiri dan berjalan, sementara motornya sudah ringsek. Sementara itu, saya sebagai penumpang justru mengalami dislokasi di jari kaki hingga sulit jalan.
Singkat cerita, saya dibawa ke rumah sakit dan mengetahui bahwa yang menabrak adalah dua orang pemabuk yang berboncengan tanpa menggunakan helm. Apa buktinya? Menurut kesakian saksi, si penabrak tak merasakan sakit saat kejadian, bahkan langsung tertidur pulas karena sudah teler.
Sama seperti kasus viral di Purwokerto, jalan damai akhirnya ditempuh. Disinilah saya kembali diperlihatkan fakta menyedihkan.
Si penabrak datang menjenguk ke rumah sakit bersama keluarganya. Kondisinya kontras, sebab ia datang malam hari dengan kondisi pincang karena pengaruh minuman kerasnya telah hilang. Berbeda dengan pagi harinya yang masih teler.
Menurut penuturan pihak keluarga yang diwakili Bibinya, si penabrak merupakan seorang anak yatim piatu yang beliau asuh dan kebetulan baru lulus sekolah dan sedang mencari pekerjaan. Malang, ia justru terjerumus ke pergaulan yang salah.
Karena merasa iba, apalagi mereka harus mengganti rugi biaya operasi saya dan biaya ganti rugi motor driver ojol yang rusak, jalan damai ditempuh dengan biaya ganti rugi seikhlasnya dan semampunya. Itulah kisah saya.
Setelah kejadian kecelakaan yang menimpa saya itu, saya jadi menenumkan beberapa hikmah. Namanya juga takdir, pasti diberikan oleh Allah untuk jadi pelajaran hambaNya.