"Caution: This profile may include potentially sensitive content". Hanya peringatan semacam itu yang dikeluarkan Twitter untuk akun-akun mesum dan cabul. Seperti yang sudah diketahui, sangat mudah pula menembusnya. Mirisnya, sistem pencarian Twitter tidak memblokir kata kunci mesum dan porno serta tak perlu pula VPN untuk membuka aksesnya.
Bisa dikatakan bahwa Twitter tidak sepenuhnya tunduk dengan aturan pemerintah kita. Mereka tak punya fitur pendeteksi dan penghapus konten pornografi secara otomatis seperti Google atau Facebook. Namun, mengapa mereka tak diblokir saja seperti Tumblr?
Alasannya karena Twitter termasuk platform yang kooperatif dengan aturan pemerintah soal pemberantasan konten pornografi. Twitter sendiri mengakui bahwa platform-nya menjadi ladang konten foto dan video syur seperti skandal video Gisel dan Jedar. Namun, mereka juga sigap men-suspend dan memblokir akun-akun penyebar konten pornografi.
Kembali ke pertanyaan awal, kenapa konten pornografi tetap bisa hidup di Twitter?
Twitter tidak sepenuhnya memakai regulasi Indonesia. Twitter berkantor di San Francisco dan mereka memakai regulasi Amerika yang lebih longgar. Perbedaan regulasi ini yang menyebabkan konten pornografi masih subur.
"Artinya, mengunggah video porno di hukum Amerika dan Eropa bukan tindakan pidana. Di Twitter juga sama artinya, berdasarkan hukumnya Amerika itu bukan tindak pidana. Mereka hanya melanggar pornografi anak, pornografi yang melibatkan anak-anak," kata Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu di Jakarta, Selasa (11/2/2020), dikutip dari wartaekonomi.
Itulah kenapa cuplikan video syur mirip artis seperti Gisel dan Jedar bisa cepat viral di Twitter. Mungkinkah ada agenda tertentu, atau hanya sekadar menyebar gosip?
Benarkah Skanda Video Syur Artis Jadi Konten Pemersatu Bangsa?
Sejak viralnya skandal video syur Gisel dan Jedar, lini masa Twitter dipenuhi tagar-tagar serupa. Seperti yang sudah dibilang di awal, kata "Bagi Link" ada di mana-mana.
Banyak pihak yang sudah ikut menyebar konten video syur di Twitter. Tak sedikit pula yang menguangkan konten tersebut dengan dijual di platform lain seperti Telegram. Saya tahu hal ini berdasarkan pengamatan, bukan pengalaman ya.
Atas dasar itulah, tak sedikit netizen yang bersyukur karena pengguna Twitter akhirnya bisa akur dan kompak gara-gara konten video syur mirip Gisel dan Jedar. #PemersatuBangsa pun menggema mengiringi kata kunci Gisel maupun Jessica Iskandar.