Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bedah Taktik Pioli dan PR Milan demi Pertahankan Rekor Sempurna

5 November 2020   07:51 Diperbarui: 5 November 2020   11:42 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen gol Rebic saat laga vs Juve musim lalu. | foto: kompasiana.com/irfanpras (Dokumen Pribadi)

Walaupun lama tak tersentuh kekalahan, Milan bukanlah tim tanpa celah. Dalam beberapa pertandingan, celah tersebut masih kerap terlihat dan tak jarang menjadi titik incaran tim lawan.

Seperti yang terlihat dalam laga kandang melawan Udinese kemarin. Sepengamatan penulis, Pioli masih punya PR untuk membenahi skema serangan Milan, utamanya menghadapi tim yang punya skema blok pertahanan rendah.

Milan masih lemah dalam situasi ini. Terbukti, Hakan cs masih kesulitan menembus pertahanan Udinese, bahkan Milan butuh salto Ibrahimovic untuk memastikan 3 poin.

Dalam situasi tersebut, solusi paling instan adalah mengandalkan kemampuan individual pemain untuk menembus rapatnya pertahanan lawan. Inilah PR Milan berikutnya.

Gol salto Ibra saat bertamu ke Udinese. | foto: Twitter @acmilan
Gol salto Ibra saat bertamu ke Udinese. | foto: Twitter @acmilan
Dalam skuad Milan saat ini, bisa dibilang mereka kekurangan sosok pemain berlabel bintang. Milan adalah tim dengan rerata usia paling muda kedua di Eropa saat ini (24,5 tahun). Dalam kumpulan pemain muda itu, mungkin hanya kiper Gianluigi Donnarumma yang bisa dikategorikan sebagai pemain top.

Bagaimana dengan Ibrahimovic? Di usianya yang sudah 39 tahun, Zlatan membuktikan ia belum habis, bahkan masih bertaji. Tua-tua keladi kalau kata penikmat bola Indonesia. Sejauh ini, ia jadi topskor sementara Serie A dengan koleksi 7 gol.

Apakah Zlatan tak termasuk pemain berlabel bintang? Menurut hemat penulis, Zlatan adalah Zlatan! Ia tak cukup disandingkan dengan pemain lain atau minimal diberi label tertentu. Sebutan leader/panutan mungkin lebih pantas baginya. Ini bukan label, tapi penghargaan bagi Zlatan yang sukses menaikkan mental pemain muda Milan.

Zlatan datang pada Januari 2020 bersama Kjaer. Keduanya datang sebagai pemain senior di tengah kumpulan pemain muda. Terbukti, pembelian keduanya berhasil memberi pengaruh positif dalam hal taktikal dan utamanya mentalitas juara.

Dua pemain senior itu bahkan hampir pasti selalu jadi starter. Hanya cedera dan covid-19 yang bisa mengentikan keduanya menjadi pilihan utama Pioli. Masalahnya, sampai kapan keduanya mampu tampil 100%? Masalahnya lagi, Milan belum punya pengganti sepadan bagi Kjaer dan Zlatan.

Kabar baiknya, sudah muncul beberapa nama yang disiapkan untuk menjadi pelapis dan penerus keduanya. Terutama bek, nama Ozan Kabak, Mohamed Simakan, dan Nikola Milenkovic disebut kembali jadi incaran di bursa transfer musim dingin nanti.

Ini artinya, Milan sadar bahwa mereka tak boleh merasa aman dengan penampilan apik Kjaer di tiap laganya. Tengok saja bagaimana Liverpool terlalu nyaman dengan Van Dijk hingga mereka dibikin pusing ketika bek termahalnya itu diperkirakan absen panjang akibat cedera ACL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun