Mengutip dari haji.okezone.com, penyakit yang banyak diderita jemaah haji Indonesia adalah demensia. Demensia dipicu oleh dehidrasi akibat panasnya cuaca di Arab Saudi.
Demensia adalah sindrom penurunan kemampuan fungsi otak yang membuat berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, memahami sesuatu, hingga menurunnya kecerdasan mental.
Nah, kebetulan bapak saya pernah ditunjuk sebagai salah satu pembimbing ibadah haji dan sering menangani masalah ini. Berdasarkan penuturannya, jemaah yang terkena demensia mayoritas lansia. Ciri-ciri yang dialami adalah pikun, homesick, dan sering meminta pulang yang membuat ibadah hajinya terganggu. Â
Oleh karenanya, saya pun sering mendapat wejangan untuk bisa menunaikan ibadah haji di usia muda. Sebab dengan fisik yang prima, tentu berbagai tantangan dan risiko lebih mudah diatasi. Makanya, saya pun mulai merencanakan untuk bisa haji muda. Â
Ketiga, biaya dan masa tunggu haji di Indonesia
Pemicu terbesar yang membuat saya berencana untuk haji muda adalah masalah biaya dan masa tunggunya. Berdasarkan data kemenag, masa tunggu haji di Indonesia antara 7-44 tahun, dengan masa tunggu rata-rata 21 tahun.
Bayangkan bila kita baru mulai menabung haji di usia senja, kapan bisa berangkat haji? Memang ada prioritas untuk jemaah lansia, seperti dimajukan waktu keberangkatannya, tapi itu pun harus ada yang mendampingi dan diawasi ketat oleh petugas. Tentu (maaf) bikin repot.
Selain masa tunggunya, bagi saya biaya untuk berangkat haji juga tidak murah sehingga butuh perencanaan haji sedari muda. Biaya haji di Indonesia sekarang berkisar di angka 31-38 juta rupiah dengan biaya rata-rata di seluruh embarkasi sekitar 35 juta rupiah.
Bila dibayangkan dengan kondisi finansial sekarang, rasanya berat. Mungkin Anda juga merasakannya juga. Namun, saya memilih merenung, lalu berpikir dan mencari cara agar mampu menunaikan haji di usia muda.
Lantas, bagaimana caranya?
Pertama, tanamkan rasa rindu kepada Baitullah
Rasa rindu untuk berhaji harus ada dulu dalam hati. Bayangkan, kita setiap hari menunaikan salat menghadap ke kiblat, apa tidak ingin menyaksikan langsung Baitullah yang menjadi kiblat muslim di seluruh dunia?
Di sanalah juga tempat kelahiran Nabi Muhammad saw, Rasulullah junjungan kita dalam berdakwah Islam. Apalagi, haji adalah bagian dari rukun Islam. Jadi, mulai sekarang tanamkan dulu rasa rindu dan keinginan untuk mampu pergi ke tanah suci.