Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Diwarnai Tawuran, Le Classique Berakhir Brutal! Ini Sejarah Rivalitas PSG Vs Marseille

14 September 2020   12:26 Diperbarui: 14 September 2020   16:32 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gol tunggal Florian Thauvin berhasil membawa Marseille menang atas PSG. | foto: Youtube @beinsports via bola.com

Para pemain Paris Saint-Germain dan para pemain Marseille bentrok pada akhir pertandingan Ligue 1 antara PSG vs Marseille di Stadion Parc de Princes di Paris pada 13 September 2020. | foto: AFP/FRANCK FIFE via kompas.com
Para pemain Paris Saint-Germain dan para pemain Marseille bentrok pada akhir pertandingan Ligue 1 antara PSG vs Marseille di Stadion Parc de Princes di Paris pada 13 September 2020. | foto: AFP/FRANCK FIFE via kompas.com
Mengapa laga dua tim tersebut bisa begitu sengit dan panas? Sebetulnya apa itu Le Classique?

BACA DULU: Bersiap Merugi, AC Milan Ubah Kebijakan Transfer

Mengenal sejarah Le Classique, El Classico-nya Prancis

Le Classique atau The Classic adalah nama yang disematkan pada duel dua tim Prancis, Paris Saint-Germain dan Olympique de Marseille. Jika di Spanyol ada El Classico yang mempertemukan duel dua tim tersukses Spanyol (Madrid vs Barca), maka di Prancis ada Le Classique, El Classico versi Prancis.

Baik PSG dan Marseille merupakan dua tim tersukses Prancis. Gelar domestik kedua tim adalah yang terbanyak di sana. Khusus di Ligue 1, PSG punya 9 trofi, sementara Marseille punya 10 trofi.

Harian Onze Mondial juga mencatat bahwa PSG adalah klub sepak bola paling populer di Prancis dengan 22% penggemar di sana. Saingannya di Le Classique, Marseille berada di urutan kedua dengan 20%, sedangkan Lyon di urutan ketiga dengan 14%.

Tensi persaingan tak cuma di level domestik saja, namun merembet hingga kancah internasional utamanya kompetisi klub antareropa. Baik PSG dan Marseille adalah satu-satunya klub Prancis yang punya trofi level Eropa. Marseille punya 1 trofi Liga Champions 1993, PSG punya 1 trofi Winners'Cup 1996, dan keduanya masing-masing punya 1 trofi Intertoto.

Sekadar mengingatkan, ketika PSG kalah di final Liga Champions 2020 atas Bayern Munich beberapa waktu lalu, pemain Marseille, Dimitri Payet mengejek kekalahan tersebut. Di akun twitternya (@dimpayet17) Ia dengan mengunggah video bintang di atas logo jersey PSG. Namun, ternyata setelah itu, jersey PSG digeser dan menampilkan satu bintang di logo jersey Marseille.    

Sebelumnya, beberapa suporter Marseille bahkan mengunggah video di akun twitter mereka yang memperlihatkan pawai suporter Marseille di jalanan kota untuk merayakan kekalahan PSG atas Munich. Bahkan suporter Marseille menyanyikan yel-yel ejekan, "Di mana Parisiens".

Mundur ke Liga Champions 2019, kala PSG kalah dari MU di babak 16 besar, mantan pemain MU dan Marseille, Patrice Evra juga mengejek PSG. Evra bergembira sekaligus merendahkan PSG melalui video yang Ia unggah di akun instagramnya.

Rasanya tak adil bila hanya menuliskan kejahatan fans Marseille atas PSG. Untuk itulah sila simak saja infografis berikut ini untuk mengetahui beberapa insiden besar dalam rivalitas PSG vs Marseille.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun