Tak hanya itu, kala itu timnas Indonesia baru saja lepas dari hukuman FIFA. Persiapan mepet dan tak didukung 100% oleh klub menjadi tantangan Coach Alfred. Bayangkan, beliau hanya bisa memanggil maksimal 2 pemain dari 1 klub.
Dengan fakta itu, di tambah Riedl yang sebelumnya gagal meloloskan timnas dari fase grup Piala AFF 2014, publik tak menaruh harapan besar. Siapa sangka, segala keterbatasan itulah yang justru membuatnya bisa fokus memilih pemain terbaik dan fokus meracik strategi jitu untuk tampil di Piala AFF 2016.
Hasilnya, timnas tampil diluar ekspektasi suporter. Nyaris gagal lolos di fase grup, di laga terakhir timnas menang dramatis dari Singapura. Di semifinal, berkat perjuangan gigih dan pertahanan solidnya, timnas menumbangkan Vietnam, tinggal Thailand yang perlu dikalahkan di partai final.
Sayang seribu sayang, walau sudah menang 2-1 di leg pertama, Hansamu Yama dkk. kalah di leg kedua. Timnas kembali hanya meraih medali runner-up. Namun, pendukung timnas tentu dibuat bangga dengan pecapaian sensasional itu, bahkan pendukung Thailand memberi standing ovation dan menyanyikan yel-yel Indonesia di akhir laga. Sebuah penghormatan akan perform timnas saat itu.
Kini, pria yang berhasil menciptakan kenangan indah itu telah tiada. Siapa sangka, di tengah peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), sepak bola nasional justru harus berduka dengan berpulangnya Alfred Riedl. Kemarin, Riedl meninggal dunia diusia yang ke-70 tahun.
Media asal Austria, Kurier lah yang memberitakan kabar duka ini. Belum ada keterangan resmi hingga detik ini perihal sebab meninggalnya Alfred Riedl, namun komplikasi penyakit yang sudah beliau derita selama beberapa tahun terakhir disinyalir jadi pemicunya.
"Kesehatan saya memburuk. Saya bukan pria ambisius yang akan duduk di bangku cadangan hingga usia 75 tahun. Saya tidak bisa menikmati itu lagi. Saya memilih bermain golf dan menikmati hidup selagi bisa.", kata Alfred Rield Maret silam disadur dari laman oe24.at, dikutip dari bola.com
Berbagai ucapan bela sungkawa pun ditujukan kepada mantan punggawa timnas Austria itu. Mantan anak asuhannya semasa di timnas Indonesia juga merasa kehilangan atas meninggalnya Alfred Riedl. Mantan asisten setia Coach Alfred, Wolfgang Pikal juga demikian.
"RIP coach Alfred my friend and mentor, thank you for your friendship and all the ilmu, knowlage and experiance you share with me." -Wolfgang Pikal-