Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sempurna! Bagai Trik Sulap, Hansi Flick Bawa Bayern Munich Raih Treble Winners

24 Agustus 2020   11:47 Diperbarui: 24 Agustus 2020   11:52 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekor Bayern Munich di Liga Champions 2020. | foto: Twitter @Squawka

Di babak pertama, dengan skema demikian, PSG mampu membuat 2 peluang emas memanfaatkan kecepatan trio penyerang mereka. Sayangnya, 2 peluang Neymar ketika berhadapan satu lawan satu dengan Neuer berhasil dihalau kiper 34 tahun itu. Begitu pula peluang Di Maria di menit ke-23 yang melambung jauh di atas mistar gawang.

Sementara serangan Bayern berhasil diredam organisasi pertahanan PSG yang dikomandoi Thiago Silva. PSG memaksa Bayern bermain di sisi kanan pertahanan mereka alias mengeksploitasi sisi kiri Bayern yang dihuni Coman dan Davies. Taktik ini sebetulnya jitu, bila eksekusinya bagus.

Coman dan Davies sering naik begitu jauh, sehingga ada ruang kosong yang ditinggalkan di pos sayap kiri. Sayangnya, jarak bek kanan PSG, Thilo Kehrer dan sayap kanan PSG, Di Maria begitu jauh, serangan balik pun tak efektif. Pertanyaannya, organisasi pertahanan PSG memang berhasil, tapi sampai kapan?

Sadar akan hal itu, Hansi menginstruksikan anak asuhnya untuk sedikit memperlambat tempo cepatnya di babak kedua. Bayern juga mengubah titik serangnya. Di babak kedua, giliran Gnabry dan Kimmich yang mengeksploitasi sisi kiri pertahanan PSG. Clever! Begitulah komentator pertandingan mengomentari perubahan pola serangan Bayern.

Berawal dari gerakan Kimmich yang overlap, pemain timnas Jerman tersebut mengirim umpan membelah lautan ke tiang jauh. Tanpa diduga bek PSG, ada Coman yang lolos dari kawalan Kehrer. Umpan crossing nan indah itu tentu tak sulit diselesaikan Coman untuk membobol gawang Keylor Navas, 1-0.

Kingsley Coman merayakan golnya bersama Serge Gnabry. | foto: Twitter @brfootball
Kingsley Coman merayakan golnya bersama Serge Gnabry. | foto: Twitter @brfootball
Disinilah penonton dibuat kagum oleh Joshua Kimmich. Pemain 25 tahun yang disebut "The Next Philipp Lahm" itu memang mampu bermain di dua posisi, bek sayap dan gelandang. Kelebihan ini membuatnya dengan mudah menusuk ke lini tengah PSG dan melepas crossing dari area halfspace.

Setelah gol itu, Bayern bermain lebih bersabar bahkan sedikit tricky. Gnabry dua kali memancing emosi pemain PSG dengan melanggar Neymar. Bayern yang sadar pertahanan PSG masih sulit ditembus memilih bermain rapi menguasai bola.

Hasilnya? Pemain PSG cepat lelah. Inilah kesalahan mereka. Les Parisiens terlalu meladeni permainan Bayern. Sebetulnya cara bertahan mereka bagus, serangan baliknya juga beberapa kali berhasil.

Namun, pada gol Coman kita bisa melihat kesalahan kecil itu. Selain Kehrer yang melepas marking kepada Coman, zonal marking lini tengah PSG gagal terlaksana. Seharusnya, ada yang menjaga Kimmich sebelum melepas umpan, sayangnya baik Herrera dan Paredes terkecoh dengan banyaknya pemain Bayern yang sudah on position di kotak penalti.

Thomas Thucel juga terlambat menggunakan kesempatan pergantian pemain. Tuchel baru memasukkan 3 pemain pengganti di menit ke-72 dan 79, Draxler, Moting, dan Kurzawa masuk menggantikan Herrera, Di Maria, dan Bernat yang dibuat lelah oleh Gnabry, Coman, dan Kimmich.

Padahal, Gnabry dan Coman sudah lebih dulu ditarik di menit ke-68 oleh Hansi Flick dengan Perisic dan Coutinho. Pergantian terlambat ini membuat stamina pemain PSG sudah kalah duluan dengan Bayern. Bagaimana tidak, pemain-pemain Bayern punya kecepatan di atas rata-rata yang bisa membuat setiap lawan yang menjaganya terkuras energinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun