Ada missing link di sini yang sudah terpelihara dari zaman ke zaman. Sepertinya, masalah ini cukup diselesaikan secara bijak oleh Keraton Agung Sejagat eh maaf salah, tapi Pemerintah Kabupaten Purworejo dan pemerintah desa setempat.
Dengan waktu yang semakin beranjak sore, kami berdua memutuskan pulang ke rumah meninggalkan Pantai Dewa Ruci Jatimalang sebelum maghrib. Karena kalau sudah maghrib pantai akan sepi secara otomatis, warung-warung akan tutup, gelap.
Akan tetapi, sejak pertengahan Juni ketika pemda memberlakukan New Habit dan pariwisata dibuka kembali, cahaya matahari seolah menyinari lagi kehidupan pantai yang gelap semasa pandemi.Â
Pengunjung mulai datang lagi, warung makan seafood kembali buka, pedagang kaki lima mulai berdagang lagi, penjual jajanan motoran juga hadir, dan nelayan kembali bisa menjual hasil tangkapan ikannya di pasar.
Semoga ketika kami kembali mengunjunginya, akan ada kejutan lagi dari Pantai Dewa Ruci Jatimalang. Ahh, rasanya pengin libur lebih lama, biar bisa makin lama juga menikmati indahnya suasana pantai, menghabiskan sore menunggu matahari terbenam hanya berdua dengan pujaan hati.
Sekian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H