Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menikmati Suasana Pantai "Seafood" di Pesisir Kabupaten Purworejo

22 Agustus 2020   07:52 Diperbarui: 23 Agustus 2020   19:46 2121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika jam telah menunjukkan pukul 3 sore, sudah masuk waktunya asar ternyata. Akan tetapi, di pantai ini kami tidak perlu khawatir. Sudah tersedia musala yang bersih, lengkap dengan tempat wudhu dan toiletnya. Eits, jangan ditanya rasa airnya ya, agak asin maklum dekat laut.

Letak musalanya cukup jauh dari bibir pantai, sehingga aman dan jamaah bisa khusyuk menjalankan salat. Mungkin hanya suara motor dan mobil yang mencari parkir atau suara pengunjung yang ramai-ramai makan bareng di warung makan seafood yang akan sedikit memecah fokus.

salah satu warung makan seafood pantai dewa ruci jatimalang. | Foto: Dokumentasi pribadi
salah satu warung makan seafood pantai dewa ruci jatimalang. | Foto: Dokumentasi pribadi
Ya, Pantai Dewa Ruci Jatimalang adalah surganya seafood di Kabupaten Purworejo. Di dekat gerbang masuk pantainya saja, para wisatawan sudah ditunggu deretan warung-warung makan seafood yang berjejer manis menunggu pengunjung yang kelaparan.

Uniknya, beberapa warung makan seafood disini punya sistem penamaan yang hampir mirip.

Sepertinya semua pemilik warung makan seafood disini merupakan ibu-ibu. Habis gimana, kalau tidak memakai kata "Mbak", ya "Yu". Contohnya warung makan seafood "Yu Kasmini", "Yu Pesek", "Yu War" dll.

salah satu warung makan seafood pantai dewa ruci jatimalang. | Foto: Dokumentasi pribadi
salah satu warung makan seafood pantai dewa ruci jatimalang. | Foto: Dokumentasi pribadi
Warung makan seafood ini bisa eksis karena memang Pantai Dewa Ruci termasuk pantainya nelayan. Di sekitar pantai terdapat rumah-rumah nelayan dan mungkin saja sebagian pemilik warung makan juga ada yang berprofesi nelayan. 

Mungkin itu juga yang membuat nama warungnya memakai nama si ibu, karena si bapak pekerjaan utamanya mencari ikan sebagai bahan pokok usaha warung seafood. Dasar cocoklogi.

perahu nelayan di pantai dewa ruci jatimalang. | Foto: Dokumentasi pribadi
perahu nelayan di pantai dewa ruci jatimalang. | Foto: Dokumentasi pribadi
Karena pantai nelayan, setiap pengunjung sudah biasa matanya dimanjakan dengan deretan perahu pencari ikan yang bersandar di kala siang. Oiya, di pojok area pantai ternyata juga ada SPBUN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Nelayan). 

Sementara tak jauh dari warung seafood, ada deretan penjual ikan di pasar ikan dan tempat pelelangan ikan yang paling ramai suasananya ketika pagi hari.

Sayangnya, inilah salah satu masalah utama kehidupan pantai dan laut dari kami kecil. Kami pernah mendengar pemda akan membuat tempat pelelangan ikan yang layak dan modern. Memang ada perubahan tapi ya sama saja.

Kami berdua kembali ke pantai idola masa kecil kami ketika dewasa. Ketika kami berdua beranjak dewasa, Pantai Dewa Ruci Jatimalang juga mendewasakan dirinya. Sayang, pemerintah daerah setempat belum juga dewasa kebijaksanaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun