4. Cat ulang beli perlu dan beri pelumas lagi
Jika tiap-tiap part masih bagus, ya gausa dicat lagi. Tapi bila ingin kembali terlihat gagah, ya dicat ulang dong, hehe. Cara paling sederhana untuk mengecat ulang bisa memakai cat semprot manual atau pylox yang terjual bebas di toko-toko cat dan harganya juga murah.
Jika sudah dicat, sebelum merakitnya kembali, setiap part tadi diolesi grease (gemuk) atau oli pada bagian yang perlu diberi pelumas.
5. Rakit dengan teliti lalu dicoba
Langkah terakhir adalah perakitan menjadi sepeda yang utuh kembali. Jujur saja, langkah ini adalah yang paling rumit, apalagi jika Anda bukan seorang mekanik yang handal, hehe. Merakit sepeda yang punya gear set akan lebih rumit lho.
Jika sudah berbentuk sepeda, dicoba dulu sebelum melaju di jalan. Pastikan sepeda sudah center, tiap part terakit dengan baik, dan bisa dikendarai dengan nyaman.
Itulah kelima tips merestorasi sepeda bekas ala kaum ekonomi lemah. Akan tetapi, dalam praktiknya pasti banyak ditemukan berbagai macam kendala. Salah satu kendala yang saya rasakan adalah harus mengganti beberapa part.
Nah, sebagai kaum yang memiliki bujet minim, untuk menyiasatinya bukan dengan cara membeli part baru. Namun, membeli part yang dibutuhkan di pasar loak.
Kalau di Solo, bisa dibeli di depan Pasar Elpabes setiap pagi atau di Pasar Klitikan. Di pasar-pasar tersebut dijual banyak part sepeda hingga perkakas bekas dengan harga miring. Cara ini dipilih untuk menghemat bujet, tapi konsekuensinya adalah sedikit mengakali barangnya.
Lalu, bagaimana hasil akhirnya? Berikut foto sebelum dan sesudah restorasi.
Frame kami dapat dengan harga sangat murah dari seorang kawan di Solo (harga teman, hehe). Kondisinya sangat berkarat jadi perlu waktu untuk merestorasinya.
Mayoritas tiap part sepeda tersebut juga hasil berburu di pasar loak. Sepeda minion tersebut direstorasi secara mandiri di rumah, karena kalau diserahkan ke bengkel ya gak jadi hemat dong.