Kedua tim sejatinya bermain seimbang. Milan unggul 51% soal penguasaan bola dibanding Lazio. Namun soal tendangan ke arah gawang, Lazio mengungguli Milan dengan 8 tendangan berbanding 7 tendangan Milan.
Tapi, anak asuh Simone Inzaghi hanya mencatat 2 shots on target sementara anak asuh Pioli mencatat 5 shots on target. Seusai laga sempat terjadi keributan antarpemain. Belum jelas apa yang membuat beberapa pemain terlibat cekcok.
Dengan kemenangan ini, untuk sementara AC Milan naik ke posisi 6 klasemen Serie A dengan 46 poin unggul 1 poin dari Napoli yang belum memainkan laga giornata 30. Rossoneri memang sedang dalam tren bagus selepas "restart".
4 laga sudah dijalani Milan selama masa "new normal". Milan meraih 3 kemenangan dan 1 hasil imbang. Bisa dibilang Milan tengah on fire. Selain itu, dalam 4 laga Milan sudah mencatat 2 nirbobol dan dua-duanya didapat ketika melawan klub kota Roma.
Catatan itu membuat Gigio Donnarumma mencatat nirbobol terbanyak dibanding kiper lain di Serie A dengan 12 nirbobol. Kedisiplinan barisan pertahanan jadi kunci membaiknya hasil Rossoneri di 4 laga terakhir.
Bek pinjaman Milan, Simon Kjaer menjadi salah satu aktor dibalik solidnya pertahanan Milan akhir-akhir ini. Ketika Kjaer bermain, Milan hanya kebobolan 1 gol ketika menghadapi Lecce. Ketika Milan dibobol 2 gol oleh SPAL di giornata sebelumnya, Kjaer tidak bermain.
Selain Kjaer, Frank Kessie yang bermain di pos defensive midfielder juga tampil baik di 4 laga terakhir. Di laga lawan Lazio, dirinya terlihat sering membantu bek-bek Milan. Kessie yang punya stamina bangus juga sangat aktif berlari. Maka tak heran jika jurnalis Isak Moller dari SempreMilan menobatkan Kessie sebagai Man of The Match di laga Lazio vs Milan.
Milan bantu Juve kokoh di puncak klasemen Serie A
Namun di sisi lain, ada sedikit kesedihan ketika Milan meraih kemenangan atas Lazio. Hasil laga ini membuat Lazio tertinggal 7 poin dari capolista sementara, Juventus. Selain itu, jarak Lazio dengan Inter di posisi ketiga hanya 4 poin dengan Inter yang baru akan main nanti malam.
Sedih, sebab Milan malah membantu Juve kokoh sebagai capolista. Maka sebetulnya Juve harus berterima kasih kepada Milan yang telah mengalahkan Lazio. Jika Juve terus dibiarkan memimpin klasemen sementara para rivalnya gugur, maka Serie A bisa bernasib seperti Bundesliga.