Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Belajar Tata Tertib Bersepeda Lewat Film "Premium Rush"

26 Juni 2020   19:25 Diperbarui: 27 Juni 2020   10:55 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersepeda (kembali) ngetren. Seusai masuk masa kelaziman baru alias "new normal", bersepeda menjadi tren baru. Tak mengenal usia, tua, muda, semuanya kompak menjadikan bersepeda alias nggowes menjadi hobi baru.

Ya, bersepeda merupakan hobi lama yang kembali ngetren. Sebelumnya, bersepeda juga pernah ngetren, namun akhir-akhir ini bersepeda menjadi alternatif olahraga yang digandrungi banyak kalangan. Segala jenis sepeda pun memenuhi jalanan, baik jalan kampung, komplek, hingga jalan raya.

Sayangnya, tren bersepeda yang membuat banyak orang tumpah ruah bersepeda di jalanan ini menimbulkan masalah baru. Saya sebut masalah, sebab akhir-akhir ini banyak muncul cuitan di twitter, postingan di instagram, bahkan tulisan di Kompasiana yang menyayangkan beberapa ulah pesepeda yang melanggar tata tertib berlalu lintas.

Bisa dibilang bahwa banyak pengguna jalan lain yang protes dengan pesepeda yang bertindak seenaknya di jalan, mulai dari tak mau mengalah hingga bersepeda sampai memenuhi jalan dan menutupi pengguna jalan lainnya. 

Untuk itu, untuk mengingatkan para pesepeda utamanya yang baru menjadi pesepeda setelah masa kelaziman baru ini, penulis ingin merekomendasikan satu film yang bisa kita jadikan bahan pelajaran dalam bersepeda.

Film tersebut adalah "Premium Rush", film hollywood yang tayang perdana pada 24 Agustus 2012 lalu. "Premium Rush" berkisah tentang kurir sepeda bernama Wilee, seorang pengantar barang pesanan yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya.

Suatu hari, Wilee yang diperankan Joseph Gordon-Levitt mendapat tugas mengantarkan surat misterius milik Nima (Jamie Chung). Usut punya usut, ternyata barang tersebut adalah sebuah tiket yang menjadi bukti pembayaran senilai puluhan ribu dolar AS yang harus diantarkan kepada Sister Chen.

Namun dalam perjalannya, dia dibuntuti oleh seorang polisi korup yang sedang terlilit utang. Polisi tersebut ingin mengambil bukti pembayaran tersebut demi membayar hutang judinya. 

Aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan. Wilee yang mengendarai sepeda fixie harus adu balap dengan sebuah mobil, bahkan ia juga harus adu balap dengan polisi sepeda yang hendak menilangnya karena banyaknya pelanggaran yang ia buat.

Nah, sebenarnya film ini bukan mengisahkan seorang pesepeda taat aturan namun justru sebaliknya. Film ini berkisah tentang kurir sepeda di jalanan kota New York yang sangat macet dan mereka harus mengirimkan pesanan tepat waktu. Bisa dibayangkan secepat apa mereka menembus kemacetan kota New York.

Ada beberapa pelanggaran yang bakal penonton lihat di film ini. Namun lewat inilah seharusnya pesepeda jadi paham tata tertib berlalu lintas. Lalu, apa saja pelanggaran lalu lintas yang ditampakkan dalam film ini?

1. Ugal-ugalan
Para kurir sepeda yang digambarkan dalam film sering berkendara dengan ugal-ugalan. Di awal film, tokoh Wilee berkisah kenapa jasa kurir sepeda bisa ada di New York. Alasannya adalah, untuk memberikan jasa mengirim barang/pesan secara cepat di tengah kota New York yang sangat macet.

Tentu saja resikonya sangat besar. Mereka harus cepat mengantar barang yang membuat kurir tersebut ngebut hingga banyak menerobos lampu merah. Wilee juga berkisah di awal cerita bahwa sudah banyak rekan seprofesinya yang kehilangan nyawa di jalanan New York.

2. Bersepeda di area terlarang
Selain ugal-ugalan dan menerobos lampu merah, para kurir sepeda yang digambarkan film "Premium Rush" juga sering menerobos atau masuk area terlarang untuk mempersingkat jarak tempuh.

Di film tersebut, tokoh Wilee sampai dikejar polisi sepeda karena masuk area taman kota yang merupakan area terlarang bagi sepeda. Parahnya, demi menghindari kejaran polisi, Wilee sampai masuk area toko dengan mengendarai sepeda fixie-nya.

Nah, kebetulan beberapa waktu lalu ada yang viral soal pengendara sepeda yang membawa masuk sepedanya ke dalam restoran dengan alasan takut sepeda mahalnya dicuri. Nah, kurang lebih begitulah adegannya.  

3. Mengganggu dan membahayakan pejalan kaki
Demi memotong jarak tempuh tadi dan demi menghindari kemacetan kota, tokoh kurir sepeda dalam film "Premium Rush" sering masuk trotoar pejalan kaki. Hal ini tentu sangat membahayakan para pejalan kaki.

Dalam satu adegan diperlihatkan seorang kurir sepeda yang sedang ditilang polisi karena hampir membahayakan nyawa seorang nenek-nenek di area trotoar pejalan kaki.

Puncak dari segala pelanggaran lalu lintas itu, akhirnya tokoh Wilee harus menerima nasib malang. Saat dirinya kabur dari kejaran polisi korup yang mau mengambil barang kirirmannya dan polisi sepeda yang hendak menilangnya, Wilee akhirnya tertabrak sebuah mobil di perempatan jalan.

Sudah jatuh tertimpa tangga, Wilee mengalami retak tulang rusuk dan sepeda fixie-nya rusak parah. Lalu, bagaimana kisah akhirnya? Nah, kalau itu tonton sendiri saja ya kelanjutan kisahnya hehe.

Tips aman bersepeda dari film "Premium Rush"

Tokoh Wilee yang diperankan Joseph Gordon-Levitt. | foto: Philip Ramey Photography/LLCGetty Images via bicycling.com
Tokoh Wilee yang diperankan Joseph Gordon-Levitt. | foto: Philip Ramey Photography/LLCGetty Images via bicycling.com

Walau banyak menampilkan adegan berbahaya yang membuat adrenalin memuncak, namun ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari para kurir sepeda itu. 

Yang pertama adalah, mereka melakukan tugas itu atas dasar hobi. Artinya, mereka menjadikan hobi bersepeda sebagai profesi, bahkan mereka juga membentuk komunitas yang berisi berbagai agensi kurir sepeda lho.

Yang kedua, walau terkesan ugal-ugalan dalam bersepeda, namun ada satu hal yang selalu ditaati oleh para kurir sepeda tersebut. Yaitu selalu memakai pengaman sebagai alat pelindung diri. Para kurir itu selalu memakai sarung tangan, helm, serta selalu memakai sepatu.

Inilah yang perlu banget untuk dijadikan contoh bagi para pesepeda di Indonesia utamanya mereka para pesepeda pemula yang masih ikut-ikutan tren saja.

Sah-sah saja bersepeda di jalanan, tapi patuhilah aturan dan tata tertibnya dengan tak melanggar aturan serta membahayakan pengguna jalan lain bila tak mau dikejar dan ditilang polisi seperti tokoh Wilee di film "Premium Rush".

Selain itu, pakailah pengaman ketika bersepeda. Bersepeda di jalan raya itu juga ada standarnya. Ingat "safety first", demi keselamatan bersama seorang pesepeda juga perlu melindungi diri mereka dengan pakaian dan beberapa alat pelindung diri.

Itulah tata tertib bersepeda yang bisa kita pelajari dari adegan film "Premium Rush". Semoga dengan mempelajari ini, para pesepeda yang memenuhi jalanan di Indonesia tak hanya sekadar menyalurkan hobi bersepedanya semata. Namun juga perlu memperhatikan tata tertib lalu lintas karena sama-sama menggunakan jalana raya bukan?

Semoga saja tak ada lagi kasus pesepeda sombong dan congkak di jalanan Indonesia lagi. Dan semoga tren bersepeda ini bisa bertahan lama. Sekian

@IrfanPras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun