Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisruh Manajemen, AC Milan Kembali Kehilangan Pemain Incaran di Bursa Transfer

5 Juni 2020   17:16 Diperbarui: 5 Juni 2020   17:07 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ralf Rangnick | foto: Maja Hitij/Bongarts/Getty Images via rossoneriblog.com

Menurut penulis ada dua sebab utamanya. Pertama adalah masalah manajemen. Milan selama beberapa musim terakhir tak jelas manajemennya. Sering gonta-ganti pelatih dan puncaknya gonta-ganti direktur olahraga.

Hal ini sangat terlihat ketika Boban dipecat. Ia sudah tak tahan mengungkap adanya masalah di meja manajemen Milan kepada media, sebuah hal yang memicu konflik dengan Ivan Gazidis sebagai CEO.

Untuk musim ini dan musim depan pun makin suram. Posisi Stefano Pioli sebagai pelatih disebut sudah tak aman, padahal ia masih resmi menjabat pelatih kepala. Pun sama dengan Maldini yang dimandati sebagai direktur terancam dipecat.

Isu ini terus menguat sejak Ralf Rangnick dikabarkan akan jadi pelatih baru Milan sejak Desember 2019 lalu. Tak cuma pelatih, Rangnick kabarnya juga ingin posisi direktur olahraga yang akan membuat ia punya kendali penuh. Tapi apa yang terjadi sejak Desember lalu?

Ralf Rangnick | foto: Maja Hitij/Bongarts/Getty Images via rossoneriblog.com
Ralf Rangnick | foto: Maja Hitij/Bongarts/Getty Images via rossoneriblog.com

Tak ada. Rangnick belum resmi menjadi bagian Milan. Dan Maldini makin tak didengar suaranya. Intinya manajemen Milan saat ini seperti tak ada arah yang jelas. Visi dan misi tak kelihatan. Dukungan secara verbal dan finansial juga tak ada maka wajar bidikan Milan bisa lepas begitu saja.

Hal tersebut juga tak lepas dari sebab kedua. Yaitu bargaining position Milan yang rendah di bursa transfer. Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi posisi tawar sebuah klub untuk seorang pemain incarannya.

Salah satunya adalah prestasi. Milan belum lama terkena sanksi FFP dan belum pernah lolos lagi ke Liga Champions sejak 2014. Gelar terakhir Milan adalah Supercoppa 2016 namun untuk Serie A dan Coppa Milan tak punya gelar terbaru.

Tampil di kompetisi Liga Europa juga terakhir terjadi pada 2018-2019 tapi gagal lolos dari fase grup. Berbagai upaya dilakukan dari gonta-ganti pelatih tapi kejayaan masa lalu tak bisa diulang.

Itulah sebab Milan selama beberapa musim terakhir terus kehilangan pemain incarannya bahkan disalip oleh para rivalnya. Jika manajemen AC Milan masih belum jelas, masih tanpa visi, dan tentu saja tidak sabaran maka bukan tak mungkin derita milanisti yang melihat Milan jadi bahan olokan fans tim lain bakal terus berlanjut.   

Berprestasi bukanlah jalan mudah dan instan, perlu proses. Dan Milan seharusnya menjalani proses itu dengan langkah pasti, sabar, namun tetap mengedepankan kesatuan tim bukan malah memecah belah tim seperti 5 bulan terakhir ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun