Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisruh Manajemen, AC Milan Kembali Kehilangan Pemain Incaran di Bursa Transfer

5 Juni 2020   17:16 Diperbarui: 5 Juni 2020   17:07 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajemen AC Milan 2019-2020 | foto: acmilan.com via rossoneriblog.com

AC Milan kembali terancam kehilangan pemain incarannya di bursa transfer musim panas nanti. Milan tengah berburu amunisi baru untuk mempersiapkan skuad musim depan. Namun sayangnya, salah satu calon pemain incaran Milan kembali lepas dari bidikan.

Adalah Jeremie Boga, pemain Sassuolo. Boga berposisi asli sebagai winger, namun ia juga bisa bermain di posisi gelandang serang atau second striker. Penampilan apiknya bersama Sassuolo menjadikan Milan mengincar Boga untuk memperkuat lini serang mereka musim depan.

Sayangnya Milan disebut sudah tidak masuk ke dalam perburuan walau dana 25 juta euro sudah mereka siapkan. Hal ini mencuat setelah Chelesa yang dikabarkan siap membeli kembali Boga. Chelsea adalah tim asal Boga sebelum menyebrang ke Italia, dan tim asal London itu punya klausul pembelian kembali Boga dengan biaya hanya 13,5 juta euro saja.

Namun sejak beberapa waktu lalu Frank Lampard disebut telah menarik ketertarikan dengan Boga. Setelah menunggu beberapa waktu kini telah terjawab, Chelsea ternyata lebih memilih menggunakan dananya untuk membeli Timo Werner dari RB Leipzig.

Walau Chelesa yang peluangnya sangat besar untuk mendapat Boga telah mundur lantas tak membuat Milan punya kesempatan. Juventus disebut masuk dalam perburuan pemain timnas Pantai Gading itu berebut dengan Napoli.

Juventus disebut lebih dekat sebab mereka melah memasukkan nama Douglas Costa sebagai barter untuk Boga. Selain itu, Sassuolo juga tengah menjalin komunikasi dengan pihak Boga untuk mempertahankannya musim depan.

Jeremie Boga | foto: @APPhotos via dailymail.co.uk
Jeremie Boga | foto: @APPhotos via dailymail.co.uk

Lepasnya Boga dari kejaran Milan bukan lah kasus pertama musim ini. Sebelumnya Milan lebih dulu kehilangan bidikan utama mereka, Sandro Tonali dari Brescia. Tonali bahkan telah memberi kode dengan Milan, mulai dari siapa idola dia di AC Milan hingga mengaku sebagai fans.

Namun sesuai dengan cuitan Fabrizio Romano dari SkySports dan Vito Angele dari SempreMilan, Tonali kini selangkah lagi menajdi milik Inter, rival sekota Milan. Kesepakatan dari pihak Inter dan Brescia kini sedang terjalain. Kabarnya Brescia ingin 50 juta euro untuk pemain terbaik Serie B 2018 itu.

Kasus lepasnya Tonali mirip dengan rumor Timo Werner ke Liverpool. Werner sudah terang-terangan berminat ke Anfield sama dengan Tonali yang tak menampik ketertarikan Milan bahkan membenarkannya. Sayangnya keduanya sama-sama tak mampu memberi tawaran resmi yang dikehendaki pihak klub lawan dan sang agen pemainnya.

Ironisnya, ini bukanlah kasus pertama Milan kehilangan pemain incaran mereka di bursa transfer pemain. Dua, tiga musim lalu mereka kehilangan dua bidikannya yang pada akhirnya keduanya menjadi pemain Juventus. Komunikasi intens yang sudah terjalin gagal mencapai kesepakatan setelah Juventus melayangkan tawaran yang lebih menggiurkan.

Marko Pjaca dan Rodrigo Bentancur

Adalah Marko Pjaca dan Rodrigo Bentancur. Marko Pjaca pada musim panas 2016 coba didatangkan Milan dari Dinamo Zagreb. Sayangnya, klub asal Pjaca lebih memilih menerima pinangan Juventus yang menyodorkan dana hingga 23 juta euro yang membuat penjualan Pjaca jadi penjualan termahal klub dan liga Kroasia. 

Lalu semusim kemudian, musim panas 2017, Bentancur lebih memilih berlabuh ke Juventus dari Boca Juniors dengan fee 12,5 juta euro. Lagi-lagi Milan disalip Juve. Namun kondisinya berbeda dengan kasus Pjaca yang kalah duit dengan Juve.

Milan musim 2017-2018 memang mencoba jor-joran di bursa transfer pemain. Alokasi dana hingga 200 juta euro dari pemilik baru Yonghong Li jadi angin segar. Namun sudah tak adanya Galliani si ahli negosiasi membuat Milan tak punya daya pikat di bursa transfer.

Dani Olmo, Todibo, Dani Ceballos

Terbaru, musim 2019-2020 Milan kembali gagal dapat pemain bidikannya. Yang pertama adalah Dani Ceballos. Paolo Maldini dan Boban yang ketika itu masih jadi Sporting Director dan CFO mencoba meminjam Ceballos dari Real Madrid.

Sayangnya, bujet yang terbatas membuat Milan gagal dapat Ceballos. Apalagi Real Madrid hanya ingin meminjamkan pemainnya itu dengan opsi pinjaman + opsi pembelian di akhir musim, hal yang tak bisa disanggupi Milan saat itu.

Nama Jean-Clair Todibo dari Barcelona juga menjadi bidikan Milan musim panas itu. Sayangnya Milan ingin membeli secara permanen Todibo melalui opsi pinjam + beli, sementara Barca hanya ingin meminjamkannya saja tanpa opsi beli. Akhirnya Schalke lah yang mendapatkan jasa Todibo.

Tak ingin menyerah, di musim dingin Milan coba datangkan pemain anyar lagi. Kali ini mantan rekan satu tim Ceballos di timnas Spanyol U-21, Dani Olmo. Olmo yang jadi pemain terbaik laga final Piala Eropa U-21 tahun 2019 itu merupakan pemain milik Dinamo Zagreb.

Sayangnya lagi-lagi Zagreb tak mau melepas Olmo ke Milan. Dan RB Leipzig lah yang pada akhirnya mendapat jasa Dani Olmo setelah membayar fee 19 juta euro kepada pihak Zagreb. Milan kala itu juga sedang dalam tahap penghematan sehingga dana sebanyak itu tak mau dikeluarkan.

Apa penyebab pemain bidikan Milan sering lepas di bursa transfer pemain?

Menurut penulis ada dua sebab utamanya. Pertama adalah masalah manajemen. Milan selama beberapa musim terakhir tak jelas manajemennya. Sering gonta-ganti pelatih dan puncaknya gonta-ganti direktur olahraga.

Hal ini sangat terlihat ketika Boban dipecat. Ia sudah tak tahan mengungkap adanya masalah di meja manajemen Milan kepada media, sebuah hal yang memicu konflik dengan Ivan Gazidis sebagai CEO.

Untuk musim ini dan musim depan pun makin suram. Posisi Stefano Pioli sebagai pelatih disebut sudah tak aman, padahal ia masih resmi menjabat pelatih kepala. Pun sama dengan Maldini yang dimandati sebagai direktur terancam dipecat.

Isu ini terus menguat sejak Ralf Rangnick dikabarkan akan jadi pelatih baru Milan sejak Desember 2019 lalu. Tak cuma pelatih, Rangnick kabarnya juga ingin posisi direktur olahraga yang akan membuat ia punya kendali penuh. Tapi apa yang terjadi sejak Desember lalu?

Ralf Rangnick | foto: Maja Hitij/Bongarts/Getty Images via rossoneriblog.com
Ralf Rangnick | foto: Maja Hitij/Bongarts/Getty Images via rossoneriblog.com

Tak ada. Rangnick belum resmi menjadi bagian Milan. Dan Maldini makin tak didengar suaranya. Intinya manajemen Milan saat ini seperti tak ada arah yang jelas. Visi dan misi tak kelihatan. Dukungan secara verbal dan finansial juga tak ada maka wajar bidikan Milan bisa lepas begitu saja.

Hal tersebut juga tak lepas dari sebab kedua. Yaitu bargaining position Milan yang rendah di bursa transfer. Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi posisi tawar sebuah klub untuk seorang pemain incarannya.

Salah satunya adalah prestasi. Milan belum lama terkena sanksi FFP dan belum pernah lolos lagi ke Liga Champions sejak 2014. Gelar terakhir Milan adalah Supercoppa 2016 namun untuk Serie A dan Coppa Milan tak punya gelar terbaru.

Tampil di kompetisi Liga Europa juga terakhir terjadi pada 2018-2019 tapi gagal lolos dari fase grup. Berbagai upaya dilakukan dari gonta-ganti pelatih tapi kejayaan masa lalu tak bisa diulang.

Itulah sebab Milan selama beberapa musim terakhir terus kehilangan pemain incarannya bahkan disalip oleh para rivalnya. Jika manajemen AC Milan masih belum jelas, masih tanpa visi, dan tentu saja tidak sabaran maka bukan tak mungkin derita milanisti yang melihat Milan jadi bahan olokan fans tim lain bakal terus berlanjut.   

Berprestasi bukanlah jalan mudah dan instan, perlu proses. Dan Milan seharusnya menjalani proses itu dengan langkah pasti, sabar, namun tetap mengedepankan kesatuan tim bukan malah memecah belah tim seperti 5 bulan terakhir ini.

Sekian. Salam Olahraga. Forza Milan.

@IrfanPras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun