Jika kompasianer membaca artikel bola dari media internasional, beberapa jurnalis menulis opini mereka sendiri. Mereka menuliskan pandangan mereka, pendapat mereka, bahkan kadang ada juga yang berupa kritikan. Â
4. Unik
Satu tips lagi bagi kompasianer yang tertarik menulis artikel bola di kompasiana. Tulislah artikel yang informasinya jarang ditemui di media lain. "Ini tuh jarang diulas, masih jarang yang bahas.". Begitulah kerangka berpikirnya.
Saya ambil contoh ketika K-League 2020 bergulir. Saat itu, banyak media di Indonesia memberitakannya. Mereka menulis protokol kesehatan yang diterapkan, fakta laga pertama, hingga fakta pencetak gol pertamanya. Masalahnya, yang nulis itu ga cuma satu media tapi banyak media. Isinya? Ya mirip.
BACA JUGA : Korea Bangkit! Ini Profil dan Aturan Khusus K-League 1 Musim 2020
Nah coba deh kalau kompasianer bola banyak yang mengulas satu topik dalam satu waktu. Kemungkinan besar artikel buatan anda bakal kalah dengan mereka yang sudah senior, yang sudah banyak pembaca tetapnya juga follower-nya. Apalagi kalau kompasianer terlambat menulisnya. Â
Coba deh tulis fakta-fakta yang tak banyak dibahas, tapi menarik. Menampilkan sisi humanisme dari sepak bola juga boleh. Mau curhat klub kesayangan juga sah-sah saja.
Buat artikel yang kompasianer tulis itu unik dan tidak akan ditemukan di tempat lain. Kuncinya ya itu tadi, opini langsung dari kompasiner yang jujur mendukung klub mana, jadi artikelnya orisinal tidak hanya modal baca berita terus ditulis ulang atau cuma "copy-paste" (?).
Pandangan dari fans ini bagus dan bisa jadi bahan diskusi serta debat kusir, hehe
BACA JUGA : Donnarumma Jadi Dijual? Berikut Daftar Kiper Incaran AC Milan di Bursa Transfer Musim Panas
Nah, itulah beberapa tips yang ingin saya bagikan. Sekali lagi, saya tak bermaksud sok menggurui atau mendiskreditkan pihak tertentu. Tulisan ini saya beranikan untuk ditayangkan agar artikel bola di kompasiana mendapat tempat di kompasianer lain dan fans bola di Indonesia.