Pemain andalan mereka Olivier Giroud (24 th) saja didatangkan dari Tours dengan mahar hanya 2 juta euro semusim sebelumnya. John Utaka yang jadi pahlawan di pekan terakhir bahkan dibeli dari Poursmouth dengan mahar tak lebih dari 500 ribu euro saja.
Henry Bedimo yang datang di musim panas 2011 dari Lens juga dibeli dengan mahar 2 juta euro saja. Hingga 2020 ini, cara tersebut masih dilakukan Montpellier.
Faktor Lain
Racikan strategi Girard tak bisa dikesampingkan. Girard menerapkan taktik ofensif dengan mengandalkan trio penyerang Utaka di kiri, Cabella di kanan, dan Giroud sebagai target man yang dimanjakan Belhanda sebagai gelandang serangnya.
Formasi: 4-2-3-1, 4-3-3, 4-2-1-3
Susunan pemain inti: Jourdren, Bocaly, Yanga-Mbiwa, Hilton, Bedimo, Stambouli, Saihi, Utaka, Belhanda, Cabella, Giroud
Tak disangka, trio penyerang Montpellier malah jadi yang terbaik di Prancis. Quartet bek mereka dan penampilan Jourdren di bawah mistar bahkan membuat Montpellier mencatat jumlah kebobolan paling sedikit musim itu (34 gol dari 38 laga).
Sama seperti kisah Leicester, kemenangan Montpellier juga diwarnai penampilan buruk pesaing utamanya. Lille sebagai juara bertahan tampil inkonsisten hingga pekan ke-10 sebelum menghuni posisi ketiga di pekan 11 hingga finish.
Sementara PSG yang mendapat suntikan dana besar dari pemilik baru, Qatar Sports Investment hingga lebih dari 100 juta euro juga tampil labil. Dana besar untuk mendatangkan pemain dan pelatih sekelas Carlo Ancelotti ternyata tak cukup bagi PSG untuk langsung menguasai Prancis.
Kondisi Terkini