Anggaran ketat Presiden
Pengalaman terdegradasi hingga terpuruk di kompetisi kasta ketiga membuat presiden klub, Laurent Nicollin mengubah fokus klub. Anggaran belanja pemain dibatasi dan fokus mengembangkan pemain muda dan lokal menjadi cara yang dipilih klub. Tak hanya itu, ia juga membatasi gaji pemain.
"Selama aku presiden, kamu tidak akan pernah melihat pemain Montpellier menghasilkan 40.000 seminggu", ungkap Laurent Nicollin dikutip dari BBC
Anggaran transfer pemain juga minim. Untuk membeli satu pemain saja klub tak pernah mengeluarkan biaya hingga lebih dari 10 juta euro. Intinya, dibawah kepemimpinan Nicollin, Montpellier adalah klub tradisional yang sangat menjaga kas keuangan dengan sangat hati-hati dengan bertaruh pada akademi dan pemain muda.
Akademi Pemain Muda
Akademi Montpellier tak bisa dianggap remeh. Salah satu hasil didikan akademi klub yang paling terkenal adalah Laurent Blanc. Blanc menimba ilmu di Montpellier pada periode 80-an hingga hengkang ke Italia di awal 90-an. Blanc sendiri menyandang predikat pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub walau ia berposisi asli sebagai bek. Â
Montpellier U-19 bahkan adalah salah satu yang terbaik di Prancis. Mereka sudah memenangi kompetisi U-19 sebanyak 3 kali (1996, 2009, 2017). Dan salah satu sebab Montpellier menaklukkan Ligue 1 musim 2011/2012 adalah karena pemain kuncinya merupakan lulusan tim U-19 yang dipromosikan ke tim utama.
Pemain andalannya pada saat itu adalah trio gelandang Benjamin Stambouli, Younes Belhanda, dan Remy Cabella. Tampil impresif di tim muda, mereka mendapat promosi ke tim utama, bergabung dengan lulusan akademi lainnya seperti Yanga-Mbiwa, Geoffrey Jourdren, dan Jamel Saihi.
Strategi Transfer
Selain itu, Montpellier banyak bertaruh pada rekrutan pemain muda dan tua. Kombinasi pemain muda dan pemain tua inilah yang juga mengantarkan mereka menjadi juara Ligue 1 2011/2012.
Sepanjang musim 2011/2012 saja, Montpellier hanya mengelurakan 1,7 juta eruo untuk merekrut Henri Bedimo (27 th) dari Lens, serta dua pemain gratis Jonathan Tinhan (22 th) dari Grenoble dan Hilton (33 th) dari Marseille.