Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Playlist Lagu Didi Kempot, Cara Sobat Ambyar Mengenang Legenda

6 Mei 2020   09:04 Diperbarui: 6 Mei 2020   09:04 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un

Satu lagi tokoh Indonesia berpulang di tahun 2020 ini. Didi Kempot atau yang sudah lazim disebut The Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati Nasional telah berpulang kemarin, Selasa 5 Mei 2020.

Kepergian penyanyi campursari ini tentu membuat sedih para penggemarnya termasuk Sobat Ambyar yang tengah berduka. Namun, kepergian Pakde Didi juga membuat sedih masyarakat Indonesia pada umumnya. Sebelum meninggal dunia akibat henti jantung, Didi Kempot sempat menggalang donasi untuk masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

Dalam konser bertajuk "Konser Amal dari Rumah" yang disiarkan langsung Kompas TV pada Sabtu (11/4/2020) itu berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 7,6 miliar. 

Tak ayal, kepergian penyanyi berusia 53 tahun itu sangat membuat masyarakat terpukul. Walikota Solo hingga Gubernur Jateng pun ikut melayat dan mendoakan almarhum.

Tapi, saya pribadi tak ingin berlarut dalam sedih. Didi Kempot telah meninggalkan satu bekal bagi para penggemarnya, yaitu karya lagu ciptaannya. Ketika mengalami patah hati atau sedih dan galau, lagu Didi Kempot selalu sukses membuat saya move on. Seperti pesan beliau yang selalu disampaikan dengan senyum tulus, "Patah hati dijogeti aja".

Nah, oleh sebab itu, berikut ini 3 lagu Didi Kempot yang menjadi pilihan saya yang bakal selalu masuk playlist untuk menenami patah hati sekaligus mengenang sang legenda, Lord Didi.  

1. Cidro

Aku nelongso mergo ke bacut tresno

Ora ngiro saikine cidro

Yang pertama adalah lagu Didi Kempot yang berjudul Cidro. Makna dari kata cidro sendiri adalah ingkar janji dalam bahasa Indonesia. Saya yakin sobat ambyar baik sadbois atau sadgerls pasti memasukkan lagu cidro ini dalam playlist mereka.

Sebagian besarnya pasti juga setuju, Cidro adalah salah satu lagu terbaik Pakde Didi dan lagu ini pun pasti jadi andalan Pakde Didi disetiap konsernya. Liriknya pun sangat pas untuk dinikmati tiap insan yang sedang patah hati. 

Liriknya punya makna sangat dalam dengan mengisahkan seseorang yang sedang patah hati karena ditinggal kekasihnya. Masalah tak punya harta alias melarat yang membuat sang kekasih ingkar janji.

Dan pasti ketika lagu ini diperdengarkan, banyak sobat ambyar yang teriak-teriak bernyanyi sambil menangis. Sepertinya lagu ini juga pas dan layak untuk dijadikan lagu resmi Hari Patah Hati Nasional. 

2. Sewu Kuto

Lagu kedua dalam palylist lagu Didi Kempot pilihan saya adalah Sewu Kuto. Hampir mirip dengan lagu Cidro, Sewu Kuto juga pas banget didengarkan untuk menemani patah hati.

Sewo kuto uwis tak liwati

Sewu ati tak takoni

Nanging kabeh

Podo rangerteni

Lungamu neng endi

Pirang tahun anggonku nggoleki

Seprene durung biso nemoni

Wis tak coba

Nglaliake jenengmu

Soko atiku

Sak tenane aku ora ngapusi

Isih tresno sliramu

Secara harfiah, Sewu Kuto bisa dimaknai sebagai seribu kota. Lagu ini juga memiliki makna yang dalam. Liriknya bercerita tentang seseorang yang mencari kekasihnya. Rasa rindu yang begitu dalam membuatnya ingin segera berjumpa dengan sang kekasih dan mencarinya hingga ke seribu kota. Tapi ternyata sang kekasih tidak juga ada kabarnya.

Tapi dalam wawancaranya, Didi Kempot mengatakan bahwa lagu Sewu Kuto tidak hanya bisa dimaknai sebagai rasa cinta atau kangen akan kekasih tapi juga kepada orang tua, profesi, atau apapun sesuai keadaan.

"Rasa cinta terhadap siapa pun, terhadap sesama manusia, sepenuh doa, Cinta pacar, orangtua, terhadap profesi, terhadap pimpinan apapun boleh," ucap Didi Kempot kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2019).

3. Prau Layar

Yo konco ning nggisik gembiro

Alerap lerap banyune segoro

Angliyak numpak prau layar

Ing dino minggu keh pariwisoto

Nah kisah dibalik pemilihan lagu ketiga pilihan saya agak unik. Kalau dua lagu awal menjadi pilihan untuk menemani galau atau patah hati, lagu Prau Layar ini serasa nostalgia bagi saya.

Prau Layar atau Perahu Layar ini pertama kali saya dengar ketika masih dibangku SD. Lagu ini pun juga diajarkan oleh guru SD saya sebagai lagu daerah. 

Maka dari itu saya kira dulu lagu ini adalah lagu daerah eh ternyata asli karya Didi Kempot. Tak jarang nih, semisal mendapat hukuman untuk menyanyi lagu jawa/ lagu daerah di depan kelas, lagu Prau Layar pasti akan jadi pilihan.

Itulah 3 lagu yang jadi favorit saya dari deretan lagu karya Didi Kempot untuk saya masukan ke dalam playslist. Kenapa hanya 3? Ya kalau ditulis semua kebanyakan, karya Pakde Didi ini juga sangat mudah dinikmati dan sangat mengena di hati jadi kalau ditulis banyak-banyak gacukup. Sebut saja lagu Suket Teki, Pamer Bojo, Banyu Langit, hingga Stasiun Balapan semuanya punya makna dan kisah dibalik pembuatan karyanya.

Nah, kalau kalian lagu apa saja dari karya Didi Kempot yang paling berkesan, paling mengena, paling disukai, atau paling favorit? Tak perlu berdebat soal lagu apa yang paling bagus, soalnya karya Didi Kempot semuanya bagus. Lagu terbarunya yang baru saja rilis bareng Walikota Solo, FX hadi rudyatmo yang berjudul Ojo Mudik juga punya pesan tersendiri.

Didi Kempot atau Lord Didi memang sering membuat lagu yang memiliki makna pesan atau himbauan seperti lagu Ojo Mudik yang menceritakan soal corona dan memberi pesan kepada pendengarnya untuk tidak mudik, tidak berkumpul, hingga di rumah saja. 

Selain Ojo Mudik, Didi Kempot juga sempat membuat lagu Ora Bisa Mulih yang berkisah anak perantauan yang tak dapat pulang di momen pandemi ini.

Didi Kempot walau sudah berusia 53 tahun sebelum meninggal dunia memang sangat rajin menciptakan lagu. Sangat sedih memang, Didi Kempot meninggal dunia ketika kita semua sedang sayang-sayangnya. The Godfather of Broken Heart akan selalu dikenang. 

Tak hanya soal karya tapi juga kebaikan hatinya. Mari kita kenang, kita doakan yang terbaik untuknya dengan selalu menghargai dan mendengarkan lagu-lagunya. Selamat jalan Pakde Didi, kami akan selalu mengenang dan mendoakanmu lewat karya lagumu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun