Alerap lerap banyune segoro
Angliyak numpak prau layar
Ing dino minggu keh pariwisoto
Nah kisah dibalik pemilihan lagu ketiga pilihan saya agak unik. Kalau dua lagu awal menjadi pilihan untuk menemani galau atau patah hati, lagu Prau Layar ini serasa nostalgia bagi saya.
Prau Layar atau Perahu Layar ini pertama kali saya dengar ketika masih dibangku SD. Lagu ini pun juga diajarkan oleh guru SD saya sebagai lagu daerah.Â
Maka dari itu saya kira dulu lagu ini adalah lagu daerah eh ternyata asli karya Didi Kempot. Tak jarang nih, semisal mendapat hukuman untuk menyanyi lagu jawa/ lagu daerah di depan kelas, lagu Prau Layar pasti akan jadi pilihan.
Itulah 3 lagu yang jadi favorit saya dari deretan lagu karya Didi Kempot untuk saya masukan ke dalam playslist. Kenapa hanya 3? Ya kalau ditulis semua kebanyakan, karya Pakde Didi ini juga sangat mudah dinikmati dan sangat mengena di hati jadi kalau ditulis banyak-banyak gacukup. Sebut saja lagu Suket Teki, Pamer Bojo, Banyu Langit, hingga Stasiun Balapan semuanya punya makna dan kisah dibalik pembuatan karyanya.
Nah, kalau kalian lagu apa saja dari karya Didi Kempot yang paling berkesan, paling mengena, paling disukai, atau paling favorit? Tak perlu berdebat soal lagu apa yang paling bagus, soalnya karya Didi Kempot semuanya bagus. Lagu terbarunya yang baru saja rilis bareng Walikota Solo, FX hadi rudyatmo yang berjudul Ojo Mudik juga punya pesan tersendiri.
Didi Kempot atau Lord Didi memang sering membuat lagu yang memiliki makna pesan atau himbauan seperti lagu Ojo Mudik yang menceritakan soal corona dan memberi pesan kepada pendengarnya untuk tidak mudik, tidak berkumpul, hingga di rumah saja.Â
Selain Ojo Mudik, Didi Kempot juga sempat membuat lagu Ora Bisa Mulih yang berkisah anak perantauan yang tak dapat pulang di momen pandemi ini.
Didi Kempot walau sudah berusia 53 tahun sebelum meninggal dunia memang sangat rajin menciptakan lagu. Sangat sedih memang, Didi Kempot meninggal dunia ketika kita semua sedang sayang-sayangnya. The Godfather of Broken Heart akan selalu dikenang.Â