Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Playlist Lagu Didi Kempot, Cara Sobat Ambyar Mengenang Legenda

6 Mei 2020   09:04 Diperbarui: 6 Mei 2020   09:04 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: kompas.tv

Alerap lerap banyune segoro

Angliyak numpak prau layar

Ing dino minggu keh pariwisoto

Nah kisah dibalik pemilihan lagu ketiga pilihan saya agak unik. Kalau dua lagu awal menjadi pilihan untuk menemani galau atau patah hati, lagu Prau Layar ini serasa nostalgia bagi saya.

Prau Layar atau Perahu Layar ini pertama kali saya dengar ketika masih dibangku SD. Lagu ini pun juga diajarkan oleh guru SD saya sebagai lagu daerah. 

Maka dari itu saya kira dulu lagu ini adalah lagu daerah eh ternyata asli karya Didi Kempot. Tak jarang nih, semisal mendapat hukuman untuk menyanyi lagu jawa/ lagu daerah di depan kelas, lagu Prau Layar pasti akan jadi pilihan.

Itulah 3 lagu yang jadi favorit saya dari deretan lagu karya Didi Kempot untuk saya masukan ke dalam playslist. Kenapa hanya 3? Ya kalau ditulis semua kebanyakan, karya Pakde Didi ini juga sangat mudah dinikmati dan sangat mengena di hati jadi kalau ditulis banyak-banyak gacukup. Sebut saja lagu Suket Teki, Pamer Bojo, Banyu Langit, hingga Stasiun Balapan semuanya punya makna dan kisah dibalik pembuatan karyanya.

Nah, kalau kalian lagu apa saja dari karya Didi Kempot yang paling berkesan, paling mengena, paling disukai, atau paling favorit? Tak perlu berdebat soal lagu apa yang paling bagus, soalnya karya Didi Kempot semuanya bagus. Lagu terbarunya yang baru saja rilis bareng Walikota Solo, FX hadi rudyatmo yang berjudul Ojo Mudik juga punya pesan tersendiri.

Didi Kempot atau Lord Didi memang sering membuat lagu yang memiliki makna pesan atau himbauan seperti lagu Ojo Mudik yang menceritakan soal corona dan memberi pesan kepada pendengarnya untuk tidak mudik, tidak berkumpul, hingga di rumah saja. 

Selain Ojo Mudik, Didi Kempot juga sempat membuat lagu Ora Bisa Mulih yang berkisah anak perantauan yang tak dapat pulang di momen pandemi ini.

Didi Kempot walau sudah berusia 53 tahun sebelum meninggal dunia memang sangat rajin menciptakan lagu. Sangat sedih memang, Didi Kempot meninggal dunia ketika kita semua sedang sayang-sayangnya. The Godfather of Broken Heart akan selalu dikenang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun