Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

On This Day: Nigel de Jong Bawa Milan Menangi Derby Della Madonnina

4 Mei 2020   19:00 Diperbarui: 4 Mei 2020   20:40 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Nigel de Jong semasa membela AC Milan. | sumber foto: EPA via dailymail.co.uk

Setidaknya ada 3 korban tackling de Jong. Eh tapi bukan Xabi Alonso lo, dia sih masih selamat nyawanya, tapi beberapa pemain ini harus masuk meja operasi setelah kena tackle de Jong. Yang pertama adalah Stuart Holden, pemain Bolton itu ia buat cedera di laga persahabatan Belanda vs Amerika, Maret 2010 lalu. Holden dibuat meninggalkan lapangan pertandingan setelah kakinya patah dan harus absen 6 minggu lamanya.

Kasus Holden saya rasa belum paling parah. Tak lama setelah itu, bulan Oktober 2010 ketika ia masih berseragam Manchester City, de Jong kembali membuat seorang pemain Newcastle cedera parah. Adalah Hatem Ben Arfa yang kala itu menjadi korban keganasan tackle de Jong. Tak tanggung-tanggung, Ben Arfa harus merasakan efek damage dari tackle de Jong hingga membuat tulang tibia dan fibula kaki kirinya patah. Ben Arfa pun harus absen selama hampir semusim lamanya akibat tackle itu.

Korban ketiga dari de Jong berikutnya adalah Darlington Nagbe yang ia buat cedera ketika masih membela LA Galaxy. Nagbe menerima nasib yang lebih baik dari 2 korban lainnya, ia hanya mendapat cedera ankle. Ya walaupun setelah menerima tackle de Jong, Nagbe harus meninggalkan lapangan dengan kursi roda, namun ia beruntung masih bisa melanjutkan kariernya tanpa cedera kambuhan seperti dua korban lainnya.

Walau bertipe kejam, nyatanya de Jong sering menjadi andalan timya. Di Milan pun ia selalu menjadi andalan untuk memutus serangan lawan. Di Milan, de Jong meneruskan daftar pemain lulusan Ajax yang membela Milan sebelum dirinya ke pindah ke LA Galaxy di musim dingin 2016. Kehadiran sosok seperti de Jong kini juga dirindukan Milan. Sebelum de Jong, ada nama Ambrosini dan van Bommel yang bertipe defensive midfielder (DMF) di Milan. Setelah masa de Jong, Milan punya DMF dalam diri Kucka lalu Bakayoko. Untuk alasan kebutuhan taktikal, Milan kini tengah mencari DMF baru untuk membantu Bennacer di lini tengah dimana Kessie yang diharapkan memiliki peran seperti de Jong dianggap tak maksimal.

Walau kejam, nyatanya de Jong memang patut dirindukan gaya bermainnya kan? Namun sekejam-kejamnya de Jong masih ada fakta menarik lainnya dari mantan pemain timnas Belanda ini. Adalah fakta bahwa de Jong memiliki garis keturunan Indonesia dari ibunya. Wah kalau dulu PSSI tanggap mungkin saja kita bisa punya gelandang bertahan kelas dunia di timnas ya, haha.

Sekian. Forza Milan

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun