Jika kita membicarakan satu momen di partai final Piala Dunia 2010 selain gol Iniesta, maka momen tendangan kungfu Nigel de Jong ke dada Xabi Alonso pasti akan selalu dikenang. Nah, sekarang jika kita membicarakan tentang sosok Nigel de Jong itu sendiri, maka para pendukung Milan pasti akan selalu mengenangnya.Â
Nigel de Jong sendiri pernah berkostum AC Milan selama kurang lebih 3,5 musim. Selama masa pengabdiannya di Milan ada satu momen penting yang ia buat ketika laga derby.Â
Pada 4 Mei 2011, tepat 9 tahun lalu, matchday 36 Serie A mempertandingkan laga derby antara AC Milan vs Internazionale di San Siro. Dalam laga yang bertajuk Derby Della Madonnina itu, Milan yang tengah memburu poin demi tiket ke eropa tampil lebih apik daripada Inter. Ketika peluit panjang pertanda berakhirnya pertandingan ditiupkan, Milan berhasil mengantongi 3 poin berkat kemenangan tipis 1-0.
Kemenangan Milan di laga Derby Milan itu tak lepas dari satu sosok pembeda, yaitu Nigel de Jong. Di laga itu, pemain timnas Belanda tersebut sukses mencetak gol dengan cara brilian ke gawang Inter. Di menit ke-65, Milan mendapat tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Inter. Balotelli yang menjadi eksekutor mengirim umpan lambung ke depan gawang Inter yang dipenuhi pemain kedua kesebelasan.
Ajaibnya, de Jong berhasil lolos dari kawalan pemain-pemain Inter dan menyambut tendangan bebas Balotelli dengan sundulan keras. Boomm... bola masuk ke gawang Inter hingga membuat Handanovic tak sempat berekasi. Gol itupun langsung disambut riuh pendukung Milan. Dan kini milanisti tengah kembali mengenang gol penanda kemenangan Milan di Derby Della Madonnina 9 tahun lalu itu.
Namanya juga de Jong ya, setelah mencetak gol di laga itu, ia mendapat kartu kuning sebelum laga masuk masa injury time. Laga itu memang berjalan keras dengan catatan 3 kartu kuning untuk masing-masing kesebelasan. Sayangnya walau menang dari inter, Milan tetap gagal lolos ke kompetisi eropa untuk pertama kalinya sejak 1999. Menempati posisi 8 dengan 57 poin, Milan kalah selisih gol dengan Torino di peringkat 7 yang mendapat tiket kualifikasi babak ketiga Liga Europa menggantikan Parma yang terkena masalah pajak. Â Â
Tapi walaupun begitu, kemenangan di laga derby pada musim itu jelas sangat membahagiakan bagi milanisti. Dan sosok yang sukses membuat pendukung Milan berbahagia adalah Nigel de Jong.
Selama membela Milan, de Jong telah tampil sebanyak 96 kali dengan catatan 7 gol dan 3 assist. Berposisi sebagai gelandang bertahan membuatnya sedikit terlibat dalam proses gol timnya. De Jong sendiri dikenal sebagai tipikal pemain keras bahkan dijuluki sebagai "The Destroyer" karena cara bermainnya yang merusak irama serangan tim lawan. Tak jarang bahkan sering, cara ia memutus alur serangan lawan adalah dengan tackling kerasnya.
Selain kepala plontosnya, de Jong memang dikenang sebagai seorang defensive midfielder yang lebih berorientasi pada pertahanan. Tak diragukan memang cara bertahannnya di lini tengah. Tackling kerasnya pun juga tak dapat diragukan keganasannya. Beruntungnya, sering tackling itu hanya berbuah kartu kuning.
Berdasarkan data transfermarkt, selama membela Milan saja ia sudah menerima 26 kartu kuning dan 1 kartu merah. Jika ditotal selama ia berkarier di klub, de Jong sudah menerima 116 kartu kuning dimana 2 diantaranya berbuah kartu kuning kedua. Uniknya, ia hanya 3 kali memperoleh kartu merah secara langsung. Beruntung banget bukan. Padahal tackling-nya itu telah memakan korban lo.