Atalanta masih memiliki peluang lolos ke babak 16 besar UCL musim ini.
Dalam lanjutan matchday ke-5 UEFA Champions League (UCL) Grup C, Atalanta berhasil meraih kemenangan perdananya. Tampil di hadapan ribuan pendukungnya, Atalanta berhasil mengandaskan perlawan Dinamo Zagreb dengan skor akhir 2-0.Â
Sebelum laga ini digelar, Atalanta belum pernah meraih kemenangan di UCL. Dalam 4 laga sebelumnya, mereka menelan 3 kekalahan beruntun dan satu kali imbang melawan Man. City. Perlu pembaca pahami, ini merupakan penampilan perdana Atalanta di ajang UCL.
Menerapkan formasi 3-4-1-2 ala Gasperini, Atalanta mengandalkan Luis Muriel di lini depan. Sementara Papu Gomez dan Mario Pasalic dipasang tepat di belakang Muriel.
Tampil menyerang, Atalanta memaksa Dinamo tampil lebih bertahan. Alhasil Atalanta berhasil memastikan raihan 3 poin perdana di UCL. Dual gol Muriel dan Gomez mengakhiri perlawan Dinamo Zagreb 2-0.
Dengan kemenangan ini, Atalanta berhasil menjaga asa lolos ke fase knockout UCL. Namun, jalan Atalanta tidak akan mulus. Di laga terakhir fase grup, mereka harus terbang ke Ukraina untuk menghadapi Shakhtar Donetsk.
Di grup C ini baru Manchester City yang memastikan satu tiket di fase knockout. Sementara satu tiket dari grup C masih diperebutkan 3 tim, Shakhtar, Dinamo, dan Atalanta. Ya, ketiganya masih memiliki peluang lolos, namun Shakhtar Donetsk yang telah mengumpulkan 6 poin hasil 1 kemenangan dan 3 kali imbang lebih diunggulkan.
Agar bisa lolos, praktis jalan satu-satunya bagi Atalanta adalah dengan meraih 3 poin di Ukraina. Sebuah jalan yang tidak akan mulus dan lagi mereka harus berharap kepada Man. City agar mengalahkan Dinamo Zagreb.
Bisa lolos ke fase grup UCL musim ini sudah merupakan hasil terbaik Atalanta sepanjang sejarah mereka. Apalagi jika mereka berhasil lolos ke fase knockout.
Sejak klub ini didirikan 112 tahun yang lalu, tidak ada prestasi yang mencolok di klub ini. Gelar domestik prestisius yang bisa dibanggakan adalah trofi Coppa Italia tahun 1963. Sementara di kompetisi tertinggi Italia (Serie A), hasil terbaik Atalanta adalah meraih peringkat ketiga musim lalu. Sementara di kompetisi antarklub eropa, mencapai fase grup UCL di musim ini adalah raihan terbaik klub. Â
Jalan Atalanta untuk berlaga di UCL musim ini sudah berat sejak awal. Stadion kendang mereka, Stadio Atleti Azzurri d'Italia di Bergamo tidak lolos verifikasi untuk menggelar laga sekelas UCL. Stadio Atleti Azzurri d'Italia memang tidak memenuhi standar dikarenakan banyaknya fasilitas yang buruk seperti tribun yang tidak layak dan belum terpasangnya atap stadion.
Akibatnya, Atalanta harus mengungsi untuk sementara waktu ke Stadion San Siro di Milan untuk bisa menggelar laga di UCL. Ya, Atalanta berhasil menahan imbang Man. City dan mengalahkan Dinamo Zagreb di kandang AC Milan dan Internazionale.
Namun di laga terakhir fase grup, Atalanta tak bisa lagi mengharap berkah dari San Siro, pasalnya mereka harus away ke Ukraina. Uniknya, lawan terakhir Atalanta di fase grup, Shakhtar Donetsk juga mengalami hal serupa.
Markas dari Shakthar, Donbass Arena mengalami kerusakan berat akibat konflik beberapa tahun lalu di Ukraina. Nasib Shakhtar lebih malang daripada Atalanta karena sejak 2014, Shakhtar harus mengungsi keluar area Donetsk akibat perang.
Laga pamungkas tersebut akan menarik, kedua tim pasti bakal saling mengalahkan. Shakhtar belum aman, minimal mereka harus menahan imbang Atalanta untuk lolos sambil berharap Dinamo Zagreb gagal meraih poin di laga terakhir.
Posisi Atalanta lebih berat lagi, 3 poin adalah harga mutlak untuk menjaga asa di UCL. Pada pertemuan pertama di kandang, Atalanta juga gagal meraih poin dari Shakhtar. Namun, asa masih ada. Atalanta masih berpeluang lolos ke babak 16 besar UCL musim ini.
Layak kita tunggu aksi tim debutan di UCL musim ini. Dengan semangat dan amunisi squad mudanya, Atalanta masih bermimpi untuk lolos ke fase knockout. Yang pasti pasuka Gian Piero Gasperini tidak sudi menjadi tim juru kunci di debut UCL mereka. Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H