1. Pola pikir peserta didik yang menganggap bahwa sekolah hanya formalitas
2. Peserta didik kurang memahami pentingnya pendidikan bagi kehidupannya di masa depan
3. Kurangnya dorongan orang tua/lingkungan yang menyebabkan kurangnya motivasi belajar pada peserta didik.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan
Praktik pemberian layanan bimbingan kelompok ini perlu dibagikan karena mungkin saja masih ada beberapa bapak/ibu guru BK rekan sejawat yang juga merasa belum memahami dalam menentukan langkah yang tepat yang bisa digunakan dalam mengatasi masalah motivasi belajar yang rendah. Sehinnga dapat dijadikan referensi rekan Guru BK dalam menangani permasalahan yang sama. Dalam penanganan permasalahan ini penulis menggukan metode homeroom dalam layanan bimbingan kelompok. Adapun  manfaat yang diperoleh, diantaranya:
- Bagi anggota kelompok
- Anggota kelompok dapat meningkatkan motivasi belajarnya sehingga lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas
- Anggota kelompok merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
- Anggota kelompok lebih semangat dalam menerima layanan bimbingan kelompok
- Bagi Guru BK
- Memberikan referensi guru lain untuk menerapkan praktik baik ini pada materi yang berkaitan dengan motivasi belajar
- Mengenalkan berbagai macam media pembelajaran yang inovatif kepada Anggota kelompok agar lebih antusias dalam mengikuti setiap layanan
- Memotivasi diri sendiri dan guru lain untuk berkreasi dan berinovasi dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling khususnya layanan kelompok
Peran dan tanggung jawab anda dalam praktik
Peran dan tanggungjawab saya dalam praktik ini yaitu sebagai fasilitator atau pemimpin kelompok mempunyai tanggung jawab untuk memberikan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik yang tepat sehingga tujuan layanan dapat tercapai secara optimal.
Selain itu saya juga menyiapkan RPL, materi dan media layanan, menyusun LKPD serta instrumen penilaian
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan untuk mencapai tujuan,
- Anggota kelompok belum terbiasa dengan motode homeroom sehingga dalam kegiatan belum maksimal
- Anggota kelompok masih kurang aktif dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok sehinnga dinamika kelompok belum terbentuk
- Sarana dan prasana yang belum memadai dikelas
- Kurangnya persiapan dalam merancang model pembelajaran/ pemberian layanan yang inovatif
- Masih adanya beberapa urutan yang terlewat atau acak dalam pemberian layanan
