5. Neurologi Â
Neurologi adalah spesialisasi yang menangani gangguan sistem saraf seperti stroke, epilepsi, dan Alzheimer. Kemajuan dalam teknologi pencitraan otak serta pengobatan farmakologis telah membantu dokter spesialis neurologi dalam memberikan perawatan yang lebih efektif kepada pasien. Â
6. Pediatri Subspesialisasi Â
Spesialisasi dalam pediatri terus berkembang, dengan fokus pada penanganan penyakit tertentu pada anak-anak. Misalnya, kardiologi pediatrik dan neurologi pediatrik menjadi bidang yang semakin diminati oleh para dokter yang ingin mendalami kebutuhan kesehatan anak secara spesifik. Â
Pakar medis, Dominikus Raditya Atmaka dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menyatakan bahwa spesialisasi dalam kedokteran tidak hanya membutuhkan keahlian tetapi juga komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. "Setiap bidang memiliki tantangan uniknya, tetapi semuanya berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien," ujarnya. Â
Dengan meningkatnya kompleksitas masalah kesehatan global, spesialisasi medis menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Memilih bidang spesialisasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi akan memberikan dampak yang signifikan dalam upaya meningkatkan kesehatan publik. Â
Referensi
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Panduan Praktik Klinis Nasional. Diakses dari https://www.kemkes.go.id.
- Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). (2023). Dermatologi: Kesehatan Kulit untuk Semua.
- Yayasan Jantung Indonesia. (2023). Fakta dan Data Penyakit Jantung di Indonesia. Diakses dari https://www.yayasanjantung.or.id.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H