Berpaling menuju fana, selisih di lingkaran fakta
Kebersamaan bukanlah kata, melainkan bahasa
Tersirat dari mata ,terlampir makna
Kita adalah sebab tanpa tetapi
Menjelma dalam diri
Menyentuh jantung hati, namun tidak berjemari
Hingga keberadaan adalah hal manusiawi
Ketahuilah Almamaterku....
Jika kalian lari dan lupa
Maka aku menulis bahwa kita itu retorika hati
Bias di mata, nyata di jiwa
Jika kalian angkuh
Maka aku mengukir bahwa kita
Kebodohan termanis sebatas ruang semu
Jika kalian penuh ragu
Maka aku menggambarkan bahwa kita
Sejumput berlian di tanah berbatu
Jika kalian dirundung rasa pesimis
Maka aku mengetik bahwa kita
Sekat tipis yang memisahkan tawa dan tangis
Jika kalian dijajah wajah duniawi
Maka aku melukis bahwa kita
Gerak Fotorogenesa yang selalu mengikuti dimana adanya sinar matahari
Jika kalian sering berselisih
Maka aku melihat bahwa kita
Tak terdefinisi
Jika kalian berdebat
Maka aku merangkai bahwa kita
Dongeng terindah yang diciptakan Maha Hebat
Jika kalian pergi
Maka aku mendokumentasi bahwa kita
Serupa nirwana yang mengalahkan fiksi langit dan bumi
Jika kenangan akhir cerita
Maka aku menanamkan cinta
Bahwa kita adalah kata sebuah tanda baca
Ttd
Muhammad Irfan Fauzi
Depok, 26-03-2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H