ChatGPT menggunakan algoritma pembelajaran mesin yang disebut Large Learning Model, yang dapat memproses sejumlah besar data teks, termasuk buku, berita, halaman Wikipedia, dan jutaan situs web.
Dengan "mempelajari" data yang cukup besar, model tersebut bisa mempelajari pola dan struktur bahasa dan bisa menginterpretasikan segala pertanyaan.
Saat ini, ChatGPT dianggap sebagai AI yang paling canggih, namun tidak bebas dari kesalahan dan keterbatasan. Kalimat yang dihasilkan sangat mengesankan tapi kontennya terkadang sangat dangkal, tidak tepat, atau bahkan salah.
Untuk itu, hasil ChatGPT harus kita periksa dan validasi. Beberapa reviu termasuk oleh penulis dan para kolega kami menemukan bahwa pemanfaatan ChatGPT untuk topik yang belum memiliki cukup informasi di dunia maya, dapat berakhir dengan munculnya jawaban yang sama sekali tidak akurat.
Akhir kata, selamat datang di dunia AI!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H