Bagi orang Indonesia, hal yang juga dianggap mengagumkan adalah bahwa ChatGPT dapat digunakan langsung dalam Bahasa Indonesia. Misalnya, cukup mengetik "Buatkan puisi mengenai keindahan danau Maninjau", maka dalam sekejap ChatGPT menghasilkan puisi empat bait mengenai topik yang diberikan.
Kemuktahiran ChatGPT menjadi bahan perdebatan sengit di dunia akademik. Ada yang mengagumi kecanggihan teknologi ini, tapi ada yang cemas karena AI akan menggantikan keahlian dan tenaga manusia, sehingga potensi hilangnya sebagian pekerjaan semakin tinggi.
Para dosen kewalahan karena mahasiswa bisa menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dengan mudah dan cepat. GhatGPT bahkan bisa membantu telaah pustaka, meringkas, atau menulis sebagian karya ilmiah mereka.
Namun, kami berpandangan bahwa penggunaan ChatGPT juga membantu menunjang produktivitas akademisi, peneliti, dan mahasiswa. Berikut beberapa contoh penggunaan ChatGPT di dunia akademik:
Menulis kode komputer
Salah satu keterampilan utama ChatGPT terkait dengan penulisan kode komputer. Misalnya, melalui instruksi "tulis kode bahasa Python untuk menghitung koefisien linear", ChatGPT dapat menampilkan kode bahasa Phyton yang sesuai.
ChatGPT bahkan bisa menghasilkan model dan algoritma yang kompleks, seperti dalam machine learning (pembelajaran mesin). Layanan AI ini, misalnya, bisa menjawab permintaan menantang seperti "berikan contoh dalam bahasa R pengggunaan model random forest untuk pendugaan ciri tanah."
Tentu kode tersebut tidak bisa langsung jalan karena yang diberikan hanya contoh dan perlu dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Di samping itu, para pengguna pemrograman komputer dapat memakai ChatGPT untuk menjelaskan alur kerja suatu kode komputer, mencari kesalahan di suatu alur kode, menerjemahkan dari satu bahasa pemrograman ke bahasa lain.