Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pada Bangku Jati

23 Desember 2024   06:03 Diperbarui: 23 Desember 2024   06:03 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber gambar: Pixabay.com/MabelAmber

Pada Bangku Jati 

(Oleh: Irfan HT)

Pada kemarau bergantung beban
Lahap si ulat menyantap daun
Berubah kepompong
Berayun di ketiak pohon jati
Daun kuning gugur melambai
Bertumpuk di tanah
Menudungi rumput
Kokoh akar lega menyuap mulut ranting

Tinggi menjulang
Pucuk menengadahkan tangan mendamba hujan
Merindu tunas-tunas muda menari gemulai  
Memancarkan hijau

Ibuku menjelma pohon jati
Tegak di antara ribuan pohon
Ingatku pada guratan indah
Menghias lingkar batang
Dulu kutebang
Kubuatkan bangku
Dambakan ibu melepas senyum
Bersanding padaku di ruang tamu

Bangku melaun-laun kutinggal sendiri
Tak henti langkah mencari pohon lain
Membuat lemari
Kutaruh di kamar tidur

"Aku pulang, Bu"
Kubawa sekaleng pernis
Memoles lembut wajah lapuk kayu
Pun roboh dilahap rayap

Bangku jati tinggal serpihan
Ditiup angin dari lubang ventilasi
Menempel bersama debu di dinding
Namun guratan indah masih berbayang
Melekat di langit-langit kamar

Aku sembunyi dalam lemari
Merindu derit kaki bangku jati
Air mata kompak membungkam mulut
Malu menitikkan bulir sedih

Sebentar lagi aku menjelma bak ibu
Takut jiwa tak menjadi pohon jati
Resah menjadi bangku rapuh
Guratan tak melingkar indah

Aku takut menjadi pohon jati
Menjulang tinggi
Mengetuk pintu langit
Lupa membopong sekarung doa untuk ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun