Pada Bangku JatiÂ
(Oleh: Irfan HT)
Pada kemarau bergantung beban
Lahap si ulat menyantap daun
Berubah kepompong
Berayun di ketiak pohon jati
Daun kuning gugur melambai
Bertumpuk di tanah
Menudungi rumput
Kokoh akar lega menyuap mulut ranting
Tinggi menjulang
Pucuk menengadahkan tangan mendamba hujan
Merindu tunas-tunas muda menari gemulai Â
Memancarkan hijau
Ibuku menjelma pohon jati
Tegak di antara ribuan pohon
Ingatku pada guratan indah
Menghias lingkar batang
Dulu kutebang
Kubuatkan bangku
Dambakan ibu melepas senyum
Bersanding padaku di ruang tamu
Bangku melaun-laun kutinggal sendiri
Tak henti langkah mencari pohon lain
Membuat lemari
Kutaruh di kamar tidur
"Aku pulang, Bu"
Kubawa sekaleng pernis
Memoles lembut wajah lapuk kayu
Pun roboh dilahap rayap
Bangku jati tinggal serpihan
Ditiup angin dari lubang ventilasi
Menempel bersama debu di dinding
Namun guratan indah masih berbayang
Melekat di langit-langit kamar
Aku sembunyi dalam lemari
Merindu derit kaki bangku jati
Air mata kompak membungkam mulut
Malu menitikkan bulir sedih
Sebentar lagi aku menjelma bak ibu
Takut jiwa tak menjadi pohon jati
Resah menjadi bangku rapuh
Guratan tak melingkar indah