Awal mula tahu film ini dari poster aplikasi M-Tix di menu Coming Soon. Sebenarnya  tidak terlalu ingin melihat film ini karena tidak masuk dalam list tontonan yang akan saya tonton bulan ini di bioskop. Namun, setelah melihat postingan Joko Anwar di Feed Instagram milik pribadinya, rasa penasaran muncul dan ingin segera menonton film tersebut.
Film ini berjudul "Twilight of The Warriors : Walled In", yang disutradarai langsung oleh Soi Cheng. Dengan menggaet aktor-aktor laga Mandarin yang sudah banyak dikenal oleh semua orang.
Sebut saja Louis Koo, Sammo Hung, Raymond Lam, Terrance Lau, Richie Jen, Philip Ng, Tony Wu, Man Kit Cheung, Kenny Wong Tak-ban dan masih banyak lagi.
Film yang memiliki durasi 2 jam 5 menit dengan intensitas full action, akan membuat para penontonnya takjub dengan jalan cerita, aksi laganya dan ending dari akhir cerita di film ini yang sangat mengesankan dan memberi banyak nilai-nilai moral yang bisa kita ambil dari semua isi cerita.
Sinopsis Twilight of The Warriors: Walled In
Film ini mengambil latar kehidupan pada tahun 1980-an, ada seorang pemuda yang memiliki masalah bernama Chan Lok Kwun (Raymond Lam) secara tidak sengaja memasuki Kota Bertembok, menemukan ketertiban di tengah kekacauan, dan belajar pelajaran penting tentang arti sebuah kehidupan di sepanjang perjalanannya dalam mencari satu tujuan.
Di Kota Bertembok, ia menjadi teman dekat dengan Shin, Twelfth Master dan AV. Di bawah kepemimpinan Tornado (Louis Koo), mereka menahan invasi penjahat, Mr Big (Sammo Hung), dalam serangkaian pertempuran yang sengit.
Bersama-sama, mereka berjanji untuk saling melindungi tempat yang bernama Kota Bertembok Kowloon. Kisah ini dimulai dengan sangat epic dan membuat penonton bertanya-tanya untuk menemukan jawabannya di akhir cerita yang sangat memukau dan luar biasa kerennya aksi bela diri yang ditampilkan oleh masing-masing kumpulan gangster.
Review Film Twilight of The Warriors : Walled In
Sepanjang film berlangsung saya sangat takjub dengan jalan cerita Yang sangat mengesankan Dan beda Dari Yang lainnya. Sekadar informasi saja, film ini diadaptasi Dari novel "City of The Darkness" yang ditulis oleh Yuyi.
Jujur saya belum pernah membaca novelnya, tapi setelah menonton film ini saya jadi tertarik untuk mencari novel ini.
Pengembangan alur cerita yang mengesankan, dengan pemulihan konflik cerita dari masing-masing tokoh yang masih segar dan menarik untuk disimak. Ditambah dengan plot twist yang tidak mudah ditebak oleh siapa pun, termasuk saya sendiri.
Yang tidak malah Keren ya lagi adalah penampilan Kasi lava yang memukau, dengan intensitas yang tinggi, semua dilakukan dengan sangat apik dan luar biasa. Semua karakter terlibat effort sekali dalam menghidupkan film ini hingga terasa bernyawa.
Sinematografi dan visual effectnya juga mumpuni dan sudah lumayan bagus. Dengan penggunaan kamera CGI menambah kualitas film ini menjadi lebih baik Dan kayak untuk ditonton oleh Banyak orang.
Kita juga bisa melihat bagaimana keadaan Kota di Hongkong sebelum maju seperti kayak sekarang ini. Semua dimainkan dalam kecanggihan teknologi yang mutakhir dan memanjakan Mata semua penonton dalam menikmati Kasi laga dan isi cerita di dalam film ini.
Music dan sound effect juga tidak mudah untuk tidak dibahas, karena ini merupakan elemen penting didalam mengaduk hati dan rasa emosional penonton ketika menikmati film Dari awal hingga akhir.
Secara keseluruhan, film "Twilight of The Warriors: Walled In" saya berikan rating 8.5/10. Dari segi penceritaan, karkater, sinematografi, dan plot twist yang disuguhkan sangat enjoy menikmati film ini dari awal hingga akhir.
Bagi para orang Tua yang ingin mengajak anak-anak menonton film ini saya harapkan untuk tetap dalam bimbingan orang tua, karena banyak aksi perkelahian yang ditampilkan dari awal hingga akhir. Bijaklah jadi orang tua dalam memberikan tontonan yang baik kepada anak, dengan melihat usia atau umur sesuai kategorinya.
Kisah Gangster, Persahabatan dan Dendam Dibayar Tuntas
Film "Twilight of The Warriors: Walled In" menceritakan tentang bagaimana para gangster mempertahankan kekuasaan dari kawannya. Memiliki lahan dan tempat tinggal, merupakan asset untuk dijaga agar tidak diganggu oleh orang luar.
Setiap gangster selalu memiliki perselisihan dan masalah, dimana keduanya tersebut selalu berakhir dengan perkelahian yang tidak bisa dielakkan oleh beberapa pihak tersebut.
Film "Twilight of The Warriors: Walled In" sangat jelas menggambarkan bagaimana kehidupan para gengster dalam kehidupan nyata. Semua terlibat real dan sesuai dengan yang ada di sekitaran kita.
Di antara banyaknya cerita dan kisah para gangster yang tidak baik, ada satu nilai positif yang bisa kita ambil dari film ini. Salah satunya adalah hubungan pertemanan dan persahabatan yang diperlihatkan oleh masing-masing karakter.
Chan Lok Kwun bersama tiga sahabatnya Shin, Twelfth Master dan AV. Pertemanan mereka yang awalnya tidak begitu bagus, malah dikejutkan dengan adegan bagaimana mereka bisa saling bahu membahu untuk kembali bersatu.
Pengorbanan dan kerja keras yang mereka lakukan tidaklah sia-sia karena mereka melakukannya sungguh-sungguh dan tidak ada keluh kesah. Semua kisahnya dapat lebih lengkap kalian dapatkan jika langsung menonton film ini di bioskop-bioskop kesayangan anda yang ada di kotamu.
Dendam yang dibayar tuntas, ini adalah bentuk hasil usaha kerja keras dari kesalahan atau kegagalan yang pernah dilakukan berulang tapi tidak mendapatkan hasil yang baik.
Dengan kegagalan yang diterima, membuat kita atau mereka (karakter) yang ada di dalam film ini menampilkan kegigihan dan belajar dari kesalahan tersebut.
Mereka membuat planning yang lebih matang lagi, eksekusi yang lebih siapa lagi dan pemanfaatan kesempatan dan kerja sama yang solid membuat hasil kerja keras mereka menjadi kenyataan. Musuh hilang dan impian yang dicita-citakan dapat terwujud dengan baik sekali.
Saya sangat merekomendasikan film "Twilight of The Warriors: Walled In" untuk segera ditonton oleh semua pembaca Kompasiana. Sebaiknya segera karena takutnya nanti film ini tidak lama tayang karena banyaknya film luar dan film Indonesia yang akan tayang dengan judul berbeda-beda.
Film ini sangat worth it untuk ditonton bersama-sama orang terdekat anda. Banyak pelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang baik ditampilkan di dalam film ini. Selamat menonton dan enjoy the movie.
Jambi, 29 Juni 2024
Irfan Fandi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H