Wajar jika melihat mereka kembali dipersatukan di dalam film ini, berhasil mengobati dan membuat film ini menjadi layak untuk ditonton. Namun, drama dan aksi yang dibangun dalam film ini untuk membuat penonton merasa tegang dan terintimidasi dengan konflik yang ada malah terasa kurang dan agak dipaksakan.
Sinematografi dan Visual yang diberikan oleh Vera Lestafa selaku sinematografer dalam film ini tidak terlalu banyak kejutan. Film ini tidak banyak diberikan sentuhan apa pun yang dapat membuat tampilan scene jadi lebih meanrik. Terlihat seperi film drama Indonesia kebanyakan, sebagai contoh tidak adanya spot yang indah untuk ditampilkan.
Pengambilan gambar untuk masing-masing scene juga tidak terlalu banyak kejutan. Cuma saya tertarik sekali pada saat bagian akhir dalam pengambilan gambar scene di babak akhir film. Peralihan dan pergantian scene sangat menarik untuk disaksikan.
Selain itu, untuk scoring dan musik yang diberikan ke dalam film ini juga tidak terlalu istimewa. Musik dan scoring yang diberikan dalam membangun perasaan penonton terasa tanggung dan tidak all out. Lagu soundtrack untuk film ini pun juga tidak ada, selama film berlangsung hanya musik dan scoring yang ditampilkan.
Secara keseluruhan film "Berbalas Kejam" saya memberikan rating 7/10. Film ini terbantu oleh penampilan Reza Rahadian dan Laura Basuki, untuk cerita dan elemen pendukung lainnya masih banyak kekurangan. Mungkin film ini tampil di OTT, jadi memiliki budget yang minim. Film ini terlihat sederhana dan tidak ada yang istimewa.
Untuk kualitas OTT masih cukup lumayan karena terbantu oleh bintang pemainnya yang memiliki karakter kuat. Tapi jika tayang untuk di bioskop mungkin akan banyak mendapatkan komentar dan belum layak untuk disaksikan di layar lebar.
Saat Dendam Datang Menghantui Kehidupan Akibat Tragedi Masa Lalu
Pertama kali konflik ini muncul di awal film "Berbalas Kejam", penonton akan melihat satu adegan yang mungkin saja bisa terjadi. Semua terjadi secara tiba-tiba dan tidak direncanakan, ini menjadi sebuah nasib yang harus dijalani atau dilewati di dalam sebuah kehidupan.
Namun apa yang dialami oleh peran Reza Rahadian yang melihat anak dan istrinya terbunuh di depan mata kepalanya sendiri. Hal ini merupakan sebuah tragedy yang sangat membekas dan akan selalu teringat dan akan membayangi selalu dari setiap perjalanan kehidupannya.
Itulah yang bisa ditangkap oleh banyak penonton yang melihat peran Reza, hidup dalam baying-bayang peristiwa kelam di masa lalu. Sehingga menumbuhkan rasa bersalah pada dirinya dan trauma mendalam dengan apa yang telah tejadi, tidak sesuai dengan harapan dan keinginannya.
Trauma merupakan sebuah respon emosional tubuh terhadap peristiwa mengerikan, seperti halnya yang ditampilkan pada awal film ini dimulai yaitu pembunuhan atas istri dan anaknya. Hal ini juga bisa terjadi sebagai respon terhadap peristiwa yang membahayakan fisik atau emosional. Trauma ini bisa muncul setelah kejadian maupun dalam jangka waktu panjang.