Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Hidup Anak Pejabat yang Flexing, Kinerja Pejabat Tinggi Kembali Dipertanyakan?

24 Februari 2023   07:35 Diperbarui: 24 Februari 2023   07:43 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Mario, anak pejabat pajak yang aniaya David putra pengurus GP Ansor di Polres Metro Jaksel. (Sumber foto : Kompas.com/dzaki nurcahyo)

Padahal dalam kasus Mario Dandy Satryo yang menjadi tersangka penganiayaan di jalan raya, awalnya orang tidak peduli dan tidak mau tahu siapa dirinya. Adanya sifat arogansi dan perasaan yang sombong ditampilkannya selama kasus ini diproses. Masayarakat penasaran untuk menguliti dan mencari tahu sosok siapa dirinya sesungguhnya.

Dengan kecanggihan teknologi yang berkembang pesat dinegeri ini, nitizen Indonesia selalu punya celah untuk mencari tahu dan penasaran dengan aksi orang tersebut. Segala informasi tentang dirinya dan keluarganya terbongkar hingga tidak dapat menutupi satu hal kecil pun yang ada di dalam kehidupannya.

Semua tentang dirinya sudah menjadi konsumsi khalayak umum dan siap untuk dijadikan bahan pembicaraan untuk dijadikan pembelajaraan. Gaya hidup yang mentereng dan tidak bersyukur dengan apa yang telah dimiliki, membuat rasa sombong dan rasa memiliki segalanya tumbuh dan mampu menghancurkan dirinya.

Dari kasus Mario ini kita dapat belajar dan intropeksi diri bahwa setiap apa yang kita lakukan pasti ada sebab akibat yang harus kita pertanggung jawabkan nantinya. Dengan melakukan sedikit kesalahan kecil, mampu merubah segalanya menjadi boomerang untuk menghancurkan siapa diri kita sesungguhnya.

Tidak perlu arogansi dan sombong dengan apa yang sudah kita miliki, cukup bersyukur dan menjalani hidup sebaik-baiknya. Tidak pelu orang menilai seberapa kaya kita dan mapannya kehidupan kita jika masih dibawah tanggung jawab orang tua bukan milik atau hasil dari diri sendiri.

Memberikan penghargaan kepada atas pencapaian yang kita raih sekarang itu tidak ada masalahnya. Asal dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kemampuan kita, tidak perlu flexing karena akan menjerumuskan kita kepada hal yang terus merasa tidak puas dan iri dengan pencapaian yang telah diraih oleh orang lain.

Pesan kepada para pejabat negeri ini

Dari kasus Mario, melibatkan sebuah nama orang tua dan instansi pekerjaan yang seharusnya tidak perlu jadi konsumsi public. Dalam kasus ini kembali kita melihat bahwa setiap gerak gerik kita akan menjadi pusat perhatian apabila dilakukan dengan cara atau sikap yang tidak baik.

Instansi pemerintah kembali menjadi sorotan masyarakat atas apa yang dilakukan dari orang terdekatnya. Sudah mau selesai satu kasus yang membawa nama Instansi Kepolisian, kita beralih pada instansi Pajak yang melibatkan atau mengaitkan dengan kementrian yang bersangkutan.

Masyarakat menilai bahwa rakyat disuruh untuk taat membayar pajak, sedangkan pejabat yang bersangkutan sendiri tidak patuh akan kebijakan tersebut. Hal ini sama menyuruh anak kita untuk melakukan sholat, padahal orang tuanya sendiri tidak melakukan atau memberi contoh kepada anak-anaknya.

Perhatian masyarakat akan kasus ini semakin besar dan akan terus dipantau hingga segera berbenah dan melakukan perbaikan. Jika hal kecil saja tidak bisa dilakukan dengan baik, bagaimana untuk menangani atau mengurus hal besar di dalam kehidupan kita.

Tetap berpikir positif untuk banyak hal agar kita tetap dalam kesehatan, waras dan relevan dengan kehidupan nyata ini. Jangan terlalu mudah untuk melakukan hal bodoh yang bisa menyengsarakan dan menyusahkan kehidupan diri sendiri maupun orang-orang yang ada di sekita kita.

Salam inspirasi, Irfan Fandi

Pekanbaru, 24 Februari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun