Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Hidup Anak Pejabat yang Flexing, Kinerja Pejabat Tinggi Kembali Dipertanyakan?

24 Februari 2023   07:35 Diperbarui: 24 Februari 2023   07:43 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Mario, anak pejabat pajak yang aniaya David putra pengurus GP Ansor di Polres Metro Jaksel. (Sumber foto : Kompas.com/dzaki nurcahyo)

Apa hal kasus ini menjadi besar? Selain pelaku telah melakukan tindakan penganiayaan terhadap salah satu anak muda bernama David. Ia juga ketahuan menggunakan sebuah mobil Jeep Robicon sebagai barang bukti, dimana mobil tersebut menggunakan plat palsu dan memiliki status masa pajak habis.

Pengalaman pribadi walau tak sama tapi mendekati

Saya memiliki sebuah kendaraan bermotor yang memiliki surat yang lengkap, memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan alhamdulilah hingga saat ini masih taat untuk membayar pajak. Namun dilain sisi, saya memiliki seorang teman yang memiliki sifat arogansi tinggi dan selalu meremehkan orang-orang yang ada disekitarnya.

Suatu hari pada waktu istirahat makan siang, kita berkumpul di salah satu ruangan untuk menikmati istirahat dengan makan bersama. Ada satu pembicaraan yang membuat saya terusik dan ingin membalas omongannya, karena buat saya hal ini perlu dipermasalahkan untuk memberikan pelajaran kepada orang yang bersangkutan.

Teman yang bersangkutan menanyakan status kepemilikan motor dan menawari saya untuk menggantikan kendaraan yang sekarang dengan yang model yang lain. Hal ini disampaikannya karena motor yang saya miliki sekarang kebanyakan dipakai oleh perempuan, saat itu saya menggunakan motor matic untuk keseharian dalam menemani aktivitas keseharian.

Saya tidak habis pikir bahwa kendaraan yang saya gunakan disangkut pautkan dengan status gender. Padahal kalo dipikir-pikir apapun itu kendaraan yang kita gunakan, asal nyaman dan layak untuk dipakai tidak ada masalahnya. Toh ujung-ujungnya kita beli dengan uang pribadi, tidak menyusahkan orang lain dan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.

Membahas pertanyaan dari rekan kerja saya itu, saya hanya mengucapkan sesuai dengan kapasitas yang ada. Apa yang saya sampaikan diatas, saya menambahkan "percuma pakai kendaraan bermotor yang bagus, tapi untuk membeli helm dan  tidak memiliki SIM aja bangga!" sahut ku "satu lagi, motor itu digunakan untuk memudahkan kita dalam beraktifitas bukan untuk ajang pamer dan gaya-gayan, padahal kehidupan yang nyata tidak sesuai dengan kemampuan".

Sontak mendengar pernyataan dan jawaban yang saya berikan, rekan kerja saya pun terdiam dan tidak mau melanjutkan pembahasan atau pembicaraan yang ingin diteruskan. Saya melakukan itu untuk dia sadar bahwa tidak semua orang bisa direndahkan atau disamakan kemampuannya, hiduplah seperti orang normal dan memiliki pemikiran yang baik.

Tidak perlu gaya-gayaan jika kemampuan tidak sesuai dengan kenyataan. Apalagi orang hanya bisa melihat dan mengamati diri kita, sekali diusik maka semua kebenaran akan terasa pahit bila didengarkan dari orang yang berani untuk mengungkapkan dengan jujur dihadapan kita.

Gaya hidup tidak boleh Flexing

Kembali pada topik sebelumnya, sudah banyak orang yang menjadi korban dari gaya hidup berlebihan. Ditambah dengan maraknya gerusan tampilan yang memiliki daya persaingan untuk saling membanding-bandingkan serta pamer kekayaan di akun media sosial.

Hal ini merupakan sebuah perilaku yang tidak baik yang santer marak kita pernah dengar dengan sebutan Flexing. Flexing merupakan sebuah perilaku apa yang kita miliki dipamerkan kepada orang lain dengan maksud tujuan untuk sombong atau pamer.

Dalam hal ini orang yang flexing akan dianggap sebagai orang yang sombong dengan kegiatan yang suka pamer kepada orang lain. Dengan menampilkan semua kegiatan dan aktivitas di media sosial agar semua orang tahu bahwa kita mampu dan layak untuk memilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun