Rakyat bisa apa?
RUU KUHP sudah disahkan oleh seluruh anggota dewan direksi DPR RI. Sudah berulang kali ketika RUU ini akan mau disahkan dan mendapatkan banyak penolakan tetap saja semua orang anggota yang ada di dalam gedung DPR tutup mata dan tutup telingan dengan suara rakyat.
Mereka hanya menyelematakan posisi dan memperoleh keuntungan dari apa yang telah mereka buat sendiri. Siapa yang dirugikan, ya kembali lagi adalah rakyat lah yang akan menerima resiko besar dari RUU KUHP ini apabila sudah ditetapkan, dan sudah sah terjadi hari ini.
Dalam draft RUU KUHP ini banyak sekali pasal-pasal yang tidak dikaji dengan sangat baik dan mempertimbangkan banyak hal dalam memutuskan hasil akhirnya. Pasal yang saya tulis diatas hanya beberapa komponen penting dan berisiko besar bagi kebanyakan masyarakat.
Selain Pasal diatas ada juga pasal yang memiliki kerancuan dan butuh kajian ulang untuk disahkan, sebut saja perihal larangan menunjukkan alat kontrasepsi pada anak, Hak korban kekerasan seksual anak terenggut, hak untuk berpendapat, hak untuk hidup dan bebas dari rasa takut dan diskriminasi dan masih banyak lagi.
Melihat kejadian ini saya dan seluruh masyarakat kebanyak turut berduka atas disahkannya RKUHP, dimana kiata akan masuk ke dalam sebuah masa kegelapan hilangnya demokrasi dan kebebasan sebagai masyarakat sipil yang merdeka dalam segala hal.
Harusnya bangsa ini setelah mengalami masa reformasi yang besar akan memberikan dampak positif untuk bisa lebih maju. Tapi apa yang kita lihat sekarang adalah sebuah langkah kemunduran dari bangsa ini yang akan semakin terpuruk dengan para petinggi yang haus akan kekuasaan.
Indonesia butuh revolusi mental bukan kemunduran yang gila seperti ini. hak rakyat untuk memberikan pendapat di suruh bungkam, semua akan kena apabila tidak berhati-hati dalam menyampaikan aspirasi yang ingin disampaikan walaupun itu adalah hal benar dan Fakta.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia. Kalimat terakhir untuk menutup tulisan ini adalah kutipan dari Ir. Soekarno  : Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".
Salam Sehat dan salam Demokrasi, Irfan Fandi
Pekanbaru, 06 desember 2022