Pembaca cukup terharu dan tanpa terasa menitikkan air mata ketika membaca bagian Jejak Langkah PB Djarum, Mereka yang Di Balik Layar dan Para Legenda dari Bitingan Lama. Melihat proses dan perjuangan mereka dalam meniti awal hingga semua terwujud dan bisa bertahan hingga sekarang, ini sebuah perjalanan yang sangat luar biasa dan patut diapresiasi oleh semua orang.
Paling seru membaca buku ini ketika membaca semua profil pemain atau atlet yang berprestasi dalam bagain Setelah Atlet Gangtung Raket. Bagian itu disebutkan beberapa pemain, sebut saja Ardy Bernadus Wiranata, Heriyanto Arbi, Alan Budikusuma, Susy Susanti, Yuni Kartika, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan masih banyak lagi.
Semua pemain jebolan dari PB Djarum sangat luar bisa dalam memberikan kontribusi pemain kepada bangsa ini. semua pemain yang saya sebutkan memiliki prestasi yang menjulang dan selalu diingat oleh semua orang. Baik itu Juara Dunia, All England, Super Series, Thomas Cup, Uber Cup, Sudirman Cup hingga Olimpiade.
Perjalanan dan dokumentasi itu semua tertuang dalam buku "Dari Kudus Menuju Prestasi Dunia". Bagi para penggiat literasi harus memiliki dan menajdikan buku ini sebagai penunjang kepustakaan dan bahan untuk penambah wawasan baru dalam dunia olahraga tentang sejarah klub PB Djarum dan semua orang yang terlibat didalamnya.
Saya sangat beruntung bisa memiliki buku ini karena ini merupakan sebuah buku pilihan yang diterbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Selain saya dapatkan dari promo yang lumayan membuat hati senang, saya selaku penggiat literasi dan Badminton lovers garis keras sangat beruntung bisa mendapatkan buku yang memiliki kualitas bagus dan banyak inspirasi yang didapat setelah membaca semua cerita di dalamnya.
Dari Kudus Menuju Prestasi Dunia
Selain sejarah berdirinya klub PB Djarum dalam mencari dan mengumpulkan pemain-pemain bertalenta yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Buku ini juga menceritakan suka duka perjuangan dari Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (PB Djarum) hingga bisa bertahan selama 50 tahun.
Semua bermula tahun 1969, di suatu lapangan bulu tangkis sederhana. Waktu itu karyawan Djarum berolahraga setiap sore semata-mata agar sehat, tak ada program atau latihan khusus yang diberikan. Semua itu ditulis dengan gaya bahasa seorang jurnalistik yang enak dibaca dengan sajian cerita-cerita menarik dari para orang yang terlibat di dalamnya.
Salah satu pemain dunia dilahirkan oleh PB Djarum, ambil satu contoh pemain missal Liem Swie King yang sering terbebani jika ditonton oleh ayahnya, Pak Witopo. Juga bagaimana King harus menggambleng dirinya agar memiliki stamina kuat dengan naik-turun anak tangga Masjid Suna Muria yang berjumlah 375 buah sampai lima kali.
Semua kisah yang lain juga kita dapat ketika membaca buku ini "Dari Kudus Menuju Prestasi Dunia". Kita juga akan diberitahukan juga bagaimana PB Djarum membina para pemainnya dan mengelola organisasi. Tak berlebihan bila para Pembina dan peminat bulu tangkis Indonesia membaca buku bagus ini.
Saya rekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh semua kalangan, baik tua maupun muda itu tidak masalah. Banyak pelajaran dan pengetahuan baru tentang dunia bulu tangkis yang disajikan dengan sangat baik isinya. Jangan pernah mengaku pecinta olahraga bulu tangkis jika belum memiliki dan membaca buku ini untuk segera berada di tangan kalian.